Polisi Ungkap Motif Pelaku Serang Perdana Menteri Jepang dengan Bom Asap

INIKATA.co.id – Motif Ryuji Kimura, pelaku teror bom asap terhadap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, mulai terungkap. Berdasar penyelidikan, pemuda 24 tahun itu pernah menggugat pemerintah pada Juni 2022. Dia mengeluhkan usia minimal di Jepang untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum (pemilu).

Menurut undang-undang, kandidat untuk pemilihan majelis tinggi di Jepang harus berusia 30 tahun atau lebih.

Sementara itu, usia minimal untuk mencalonkan diri di majelis rendah parlemen adalah 25 tahun. Karena aturan tersebut, Kimura kecewa. Dia tak bisa mencalonkan diri dalam pemungutan suara majelis tinggi musim panas lalu.

Yomiuri Shimbun melaporkan, selain tidak memenuhi persyaratan usia, Kimura juga merasa kesal dengan ketentuan memberikan deposit JPY 3 juta (Rp 332,9 juta) yang harus dibayar oleh semua kandidat.

”Kimura telah menggugat pemerintah, tapi klaimnya ditolak oleh pengadilan yang lebih rendah,” ujar jubir Pengadilan Tinggi Osaka, seperti dikutip South China Morning Post.

Atas putusan itu, Kimura mengajukan banding. Pengadilan Osaka akan mengeluarkan keputusannya bulan depan. Media lokal menyebut Kimura telah meminta ganti rugi JPY 100 ribu (Rp 11,1 juta) atas tekanan mental yang diderita karena tak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan.

Dia mengklaim undang-undang pemilu itu melanggar konstitusi.

Dalam dokumen gugatannya, Kimura juga mengkritik pemakaman kenegaraan untuk mantan PM Shinzo Abe yang dilakukan besar-besaran. Selain itu, Kimura dilaporkan menyoroti dugaan hubungan Abe dengan Gereja Unifikasi dan beberapa organisasi lainnya.

Sementara itu, pasca serangan teror terhadap Kishida di Wakayama Sabtu (15/4) lalu, muncul kritik terhadap kinerja polisi Jepang. Petugas dinilai belum belajar dari kasus pembunuhan Abe. Dalam kejadian itu, Kishida memang tidak terluka. Namun, peluang kejadian serupa akan terbuka dan bisa berdampak serius jika pengamanan relatif longgar.

Saat ini polisi terus melakukan penyelidikan terhadap Kimura. Termasuk apakah bahan peledak yang dilemparkan ke Kishida itu memiliki kekuatan mematikan. Yang jelas, dalam insiden di Wakayama tersebut, dua orang dilaporkan menderita luka ringan. (JawaPos/Inikata)