Tayang 30 Oktober 2025, Masyarakat Makassar Diajak Jadi Pastisipan Film Badik

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Tim promosi PH Indora Global Film berkolaborasi dengan Pandawa Lima mengajak lapisan masyarakat untuk berpastisipasi mensukseskan penayangan film ‘Badik’ pada 30 Oktober 2025 mendatang. 

“Mariki’ sama-sama menonton Film Badik yang akan tayang 30 Oktober 2025 di  Bioskop seluruh Indonesia. Karena film ini merupakan karya anak bangsa yang  menghadirkan filosofi harga diri, cinta, dan kekeluargaan,” tutur Eksekutif Produser Film Badik, Ira Kusmira AM, SE, dihadapan masyarakat Makassar pada Pagelaran Seni dan Budaya, di Benteng Fort Rotterdam, Minggu (19/10/2025) malam. 

Lebih lanjut, Ira menjelaskan, film ini tidak hanya menampilkan badik sebagai senjata khas masyarakat Bugis-Makassar serta menghadirkan adegan-adegan epik mulai dari tarung sarung, duel badik, hingga drama emosional yang menyentuh.

Apalagi, kata Ira, film Badik mengisahkan dua kakak beradik, anak seorang guru silat di pelosok Makassar, yang menempuh jalan hidup berbeda. Unru (Fandy AA) bercita-cita memajukan daerahnya.

Dimana, Badik (Wahyudi Beksi) bertekad melestarikan adat, budaya, dan seni pencak silat warisan ayahnya.

Setelah lulus sekolah, Unru merantau ke kota untuk kuliah, sementara Badik menetap di desa mengajar silat. Namun, tragedi menimpa ketika Unru meninggal saat mengikuti ospek yang penuh kekerasan. Kematian itu menyisakan duka mendalam sekaligus misteri yang seolah ditutup-tutupi.

Badik pun memutuskan pergi ke kota, menyelidiki kebenaran di balik kematian saudaranya. Situasi semakin rumit ketika dua senior kampus, Illang (Rivan) dan Ros (Aulia Qalbi), ditemukan tewas secara tragis. Mereka ternyata terlibat dalam skandal ospek yang menewaskan Unru.

Dalam pencarian kebenaran, Badik dipertemukan dengan Nur, seorang mahasiswa yang juga menyimpan rasa penasaran. Keduanya berkolaborasi Badik sebagai cleaning service sekaligus wartawan kampus, dan Nur sebagai rekan investigasi menganalisis setiap petunjuk hingga menuliskannya di mading dan media kampus. Seiring perjalanan, hubungan mereka kian dekat, meski Badik tetap merahasiakan jati dirinya.

“Film Badik menghadirkan plot twist menarik, dialog dengan kearifan lokal, serta pesan moral yang relevan di tengah perubahan zaman. Lebih dari sekadar tontonan, film ini hadir sebagai tuntunan dengan banyak makna tersirat,” kuncinya

Sekedar diketahui, Film Badik diperankan aktor papan atas dan aktor asal asal Bumi Sawerigading. Diantaranya, Prisia Nasution, Mike Lucock, Donny Alamsyah, dan Wahyudi Beksi sebagai pemeran utama  serta deretan talenta muda berbakat seperti Fandy AA (Unru), Aulia Yayan (Dinda), serta sejumlah nama lain: Andi Kepo, M. Fahrul Rozi, Andi Wira, Rivan, Aulia Qalbi (Ros), Ryan Hidayat, Putri Aminda, Anggun, Andi Djajang, Rara, Bahrun, dan Aspada.

Cerita film ini ditulis oleh Fajar Umbara dan dikembangkan bersama Sawal, dengan latar lokasi syuting di Makassar, Pangkep, Malino Gowa, Taman Batu, Ramang-Ramang, hingga Leang-Leang Maros. “Badik punya visualisasi yang kuat dan cerita inspiratif yang saya coba hadirkan lewat layar,” jelas Dicky R. Maland.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *