Bawaslu Fokus Evaluasi dan Kembangkan SDM di Masa Non-Tahapan Pemilu

MAKASSAR INIKATA.co.id — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia tengah melakukan evaluasi menyeluruh dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di masa non-tahapan pemilu.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam penyelenggaraan pemilu ke depan.

Anggota Bawaslu RI, Herwyn JH Malonda, menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Makassar, Jumat (24/10).

Menurutnya, masa non-tahapan merupakan momen yang tepat untuk melakukan introspeksi dan perbaikan internal di tubuh Bawaslu.

“Memang kita rancang untuk menggali masukan dan kritikan dari suara-suara di daerah. Evaluasi yang kami lakukan dari berbagai sisi,” ujar Herwyn.

Ia menegaskan, Bawaslu terbuka terhadap kritik, termasuk pendapat yang keras sekalipun.

“Justru pendapat yang kurang enak didengar juga kami dengarkan. Ini bisa menjadi suara kritis untuk introspeksi Bawaslu terkait apa yang akan kami lakukan ke depan,” jelasnya.

Herwyn mengungkapkan, ada beberapa poin utama dalam evaluasi dan pengembangan yang dilakukan.

Pertama, Bawaslu berfokus pada peningkatan kapasitas SDM yang dinilai masih terbatas, sambil memperbaiki regulasi yang ada.

“Sambil memperbaiki regulasinya, kita juga tetap mengevaluasi kondisi SDM. Mudah-mudahan kita bisa membuat blueprint untuk memetakan problematika SDM Bawaslu,” ujarnya.

Kedua, Herwyn menekankan pentingnya kesiapan Bawaslu dalam menghadapi tantangan baru, terutama pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memengaruhi fungsi pengawasan dan penegakan hukum pemilu.

Ketiga, Bawaslu akan memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dalam kerja-kerja pengawasan. 

Teknologi ini diharapkan dapat membantu dalam pemetaan data dan analisis survei, meski tetap perlu pengawasan agar tidak disalahgunakan.

“AI tentu memiliki dua sisi. Karena itu, penggunaannya harus tetap kita kontrol agar benar-benar membantu kerja-kerja Bawaslu,” tutur Herwyn.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulawesi Selatan, Mardiana Rusli, menyatakan dukungan terhadap langkah evaluasi yang dilakukan Bawaslu RI.

Ia menyebut bahwa semangat mendengarkan suara pemilih juga telah diimplementasikan di tingkat provinsi.

“Ada ide besar yang ingin dibangun lewat kegiatan ini, yaitu mendengar suara-suara pemilih. Ini juga kami adopsi di Sulsel, dengan mendistribusikan kegiatan ke kabupaten dan kota. Jadi kita dalam proses bekerja dan belajar bersama,” ujar Mardiana.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu berharap dapat memperkuat kelembagaan serta meningkatkan kapasitas SDM dalam menghadapi tahapan pemilu berikutnya.(**/rik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *