Wali Kota Munafri Fasilitasi Pertemuan Lintas Sektor untuk Redam Ketegangan Mahasiswa

MAKASSAR INIKATA.co.id— Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memfasilitasi pertemuan tertutup bersama para kepala daerah se-Luwu Raya dan aparat keamanan di Hotel Novotel Makassar, Minggu (27/7) malam.

Pertemuan ini digelar guna meredam ketegangan sosial buntut insiden yang melibatkan mahasiswa asal Luwu Raya dan warga Makassar.

Isu tersebut sempat viral di media sosial, memunculkan kekhawatiran dan memicu beredarnya kabar hoaks terkait sweeping kendaraan berpelat DP dan bentrokan antarkelompok mahasiswa.

Wali Kota Makassar memilih langkah persuasif dengan menghadirkan para pemangku kepentingan dalam satu forum dialog.

“Tujuan utama pertemuan ini adalah mencari solusi damai dan memastikan persoalan yang viral di media sosial dapat diselesaikan bersama-sama,” kata Munafri saat membuka diskusi.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim, Penjabat Wali Kota Palopo Firmanza DP, Wakil Bupati Luwu Timur Puspawati Husler, Bupati Luwu Patahudding, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, dan Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf Franki Susanto.

Munafri menegaskan, pertemuan ini bukan sekadar seremoni. Ia ingin mendengarkan langsung laporan dari aparat keamanan serta masukan dari kepala daerah asal mahasiswa yang terlibat agar mendapat gambaran utuh.

“Segala hal yang menyangkut keamanan akan terus dikoordinasikan. Kita pastikan solusi tercapai tanpa merugikan pihak mana pun, terutama mahasiswa,” ujarnya.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, dalam kesempatan itu juga menepis isu sweeping kendaraan dan kekerasan antarkelompok.

Menurutnya, insiden yang terjadi beberapa hari terakhir merupakan kasus penganiayaan personal yang kemudian dipelintir menjadi konflik kelompok.

“Pelaku berasal dari Luwu, tetapi ini murni kasus pribadi, bukan bentrokan antarkelompok,” jelasnya.

Arya menambahkan, pihaknya sudah menangani kasus tersebut secara cepat. Beberapa pelaku telah diamankan dan situasi saat ini terkendali.

“Foto-foto korban yang beredar tidak terkait insiden ini. Itu adalah kejadian lama dari tawuran geng motor. Kami pastikan informasi yang viral adalah hoaks,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, juga membantah kabar soal sweeping dan kekerasan yang dituding dilakukan oleh mahasiswa asal Luwu Raya.

“Kabar adanya ajakan perang, korban bacok, hingga sweeping kendaraan DP adalah tidak benar. Itu hanya dimainkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Andi mengatakan, isu-isu tersebut sempat membuat orang tua dan mahasiswa asal Luwu Raya merasa cemas. Namun setelah diklarifikasi, tidak ada ancaman serius di lapangan.

Senada dengan itu, Bupati Luwu, Patahudding, menyebut framing media sosial telah memicu kepanikan yang tidak berdasar.

Menurutnya, banyak mahasiswa asal Luwu yang memilih pulang kampung karena merasa tertekan, meski sebenarnya mereka tidak terlibat dalam persoalan apa pun.

“Setelah kita bahas bersama, sebagian besar informasi yang beredar tidak sesuai fakta. Kami imbau mahasiswa untuk tetap kuliah dan tidak takut beraktivitas,” katanya.

Di akhir pertemuan, seluruh kepala daerah dan pihak keamanan sepakat untuk menjaga komunikasi terbuka dan meredam segala bentuk provokasi.

“Kota Makassar harus tetap aman dan kondusif bagi siapa pun. Jangan ada yang menyebar informasi tidak benar,” pungkas Munafri.(**/rik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *