MAKASSAR, INIKATA.co.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memerintahkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar agar menelusuri seluruh kendaraan dinas milik Pemkot Makassar.
Mantan CEO PSM Makassar ini menegaskan bahwa di pemerintahan MULIA, tak boleh ada pejabat yang membuat showroom kendaraan pribadi.
Setiap pejabat kata dia hanya dibatasi satu randis saja. Disamping itu, ia meminta BPKAD menata keberadaan Randis rusak. Ia menekankan tidak ingin melihat pelataran Balai Kota menjadi tempat parkir kendaraan mogok.
“Cari semua kendaraan dinas, pastikan tidak ada pegawai punya kendaraan dinas, satu pejabat hanya wajib miliki satu randis,” kata Appi disela rapat koordinasi bersama SKPD di Balai Kota Makassar, Selasa (4/3/25).
“Mobilnya tolong di inventarisir, jangan jadikan Balai Kota tempat parkir mobil mogok,” sambungnya.
Selain itu, Appi juga menolak pengadaan randis baru.
Ia menyarankan untuk menggunakan sistem sewa apabila pemerintah kota Makassar membutuhkan kendaraan.
Penolakan Randis baru juga berlaku untuk dirinya dan wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham.
Appi menegaskan tidak akan membeli kendaraan dinas baru kendati Bagian Umum Setda Kota Makassar telah menganggarkan pengadaan kendaraan Baru posting bagi wali kota dan wakil wali kota Makassar sebesar Rp 4 miliar.
“Dua kendaraan untuk saya cukup, satu mobil listrik IONIC saya rasa cukup untuk keliling-keliling kota Makassar, dan satu Toyota Alphard, begitupun untuk ibu Aliyah,” ujar Appi.
Lebih lanjut, Appi juga akan mengeluarkan aturan tambahan mengenai randis.
Ia mengintruksikan agar semua kendaraan dinas menggunakan plat merah, termasuk randis untuk para camat.
Khusus randis camat, setiap kendaraan dinasnya wajib diberi identitas sesuai nama kecamatannya.
“Aturan tambahan, jangan lagi ada (Randis) plat hitam, termasuk camat. Nanti camat-camat ditulisi nama kecamatannya, supaya kalau ada pergi dugem bisa ketahuan orangnya,” ucap Appi.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Makassar Muh. Dakhlan mengatakan akan mulai melakukan inventarisir pekan ini.
“Jumlahnya belum kita tahu pasti, baru mau diinventarisir, kita lakukan penertiban dalam waktu dekat, kemungkinan minggu ini,” sebut Dakhlan.
Ia menjelaskan, randis yang telah ditertibkan akan disalurkan kembali ke sejumlah OPD yang membutuhkan. Sementara randis yang rusak rencananya akan dilelang.
“Kalaupun dilelang dan tidak ada yang berminat akan kami musnahkan,” ucap Dakhlan. (Mwr)

