MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mulai mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran Idulfitri 1446 H/2025 M yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 28-31 Maret.
Langkah-langkah strategis telah disiapkan untuk mengatasi potensi kemacetan di jalur-jalur utama.
Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo, menyampaikan bahwa jalur Makassar-Parepare akan menjadi pusat perhatian karena merupakan rute utama bagi pemudik menuju wilayah Sulsel bagian utara hingga lintas provinsi ke Sulawesi Barat.
“Pemudik akan terurai di wilayah Parepare. Jalur menuju Pinrang, Enrekang, Sulawesi Barat, serta jalur ke Sidrap, Wajo, dan Palopo akan terpisah,” ujar Andi Erwin, Senin (17/3).
Selain jalur utara, Dishub juga memantau jalur selatan Makassar-Bulukumba yang dinilai relatif aman dari kemacetan berdasarkan tren tahunan.
Menurut Andi Erwin, pergerakan pemudik di Sulawesi Selatan diperkirakan mencapai 2 juta orang dengan kenaikan volume kendaraan sekitar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Khusus di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 117 ribu orang per hari.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Dishub Sulsel mengerahkan 230 personel yang disebar di 19 daerah. Posko pengamanan juga akan diaktifkan di pelabuhan, terminal, dan jalur-jalur strategis.
“Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan melibatkan personel Dishub kabupaten/kota untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” jelasnya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa Operasi Ketupat 2025 akan dilaksanakan untuk menjaga keamanan arus mudik.
Operasi ini berlangsung selama 17 hari untuk delapan Polda di wilayah Lampung hingga Bali, dan 14 hari untuk 28 Polda lainnya.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi antara 28-30 Maret, sedangkan arus balik akan memuncak pada 5-7 April,” ungkap Kapolri.
Dengan langkah antisipatif dari pemerintah dan pihak keamanan, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.(**)