MAKASSAR, INIKATA.co.id – Maskpai penerbangan untuk aktivitas mudik lebaran Idulfitri 1446 Hijriah dinilai ngeyel karena kekeh tak mau menurunkan harga tiket pesawat sesuai instruksi pemerintah.
Padahal, Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menginstruksikan harga tiket pesawat 13-14 persen, berlaku untuk pembelian mulai 1 Maret sampai 7 April 2025 atau selama 2 pekan, khusus untuk penerbangan domestik tanggal 24 Maret hingga 7 April 2025.
Iwin, salah satu perantau asal Ternate mengeluh biaya tiket dari maskapai Lion. Dia ingin mudik lebaran kali ini apalagi mendapat kabar ada diskon dari pemerintah.
Dia mengaku ingin pesan tiket keberangkatan Makassar ke Ternate jelang lebaran. Sekalian dengan tiket untuk arah sebaliknya setelah lebaran. Namun biaya tiket maskapai Lion naik drastis hingga Rp1,5 juta pada tanggal 5 April.
“Biasanya tidak sampai Rp1,5 juta. Ini katanya sudah dapat diskon tapi justru naik. Selalu begini setiap mudik susa diatur (ngeyel),” ucap Iwin, Rabu (5/3/2025).
Harga tiket pesawat khususnya rute Makassar-Ternate Rp1,2 juta. Kini mudik lebaran turun menjadi Rp,1 juta hingga Rp1.100. Begitu pun sebaliknya untuk penerbangan Ternate-Makassar.
Terpisah, Pengamat Transportasi, Universitas Negeri Makassar (UNM) Qadriathi Daeng Bau mengatakan, maskapai penerbangan seharusnya taat dengan instruksi pemerintah.
Dia mengatakan, praktik maskapai penerbangan yang ngeyel dengan instruksi pemerintah bukan baru kali pertama. Tahun-tahun sebelumnya pun demikian meski sudah ada instruksi dari pemerintah.
“Yang namanya aturan pemerintah harus diikuti walaupun kita lihat dimana-mana mudik itu malah tidak turun. Itu hanya di wacanakan dan ternyata tidak atau mungkin penurunannya terlalu sedikit,” jelasnya.
Diskon Mudik lebaran kata dia, seringkali dianggap omong kosong karena tidak ditindaklanjuti oleh maskapai penerbangan. Kadang biaya tiket turun tapi hanay seberapa.
“Jadi sama saja, orang kadang bilang omong kosong itu karena tidak pernah turun, mana coba pernah rasakan betul-betul turun. Pernah dulu kan disampaikan besar-besaran turun tapi kan tidak juga,” terangnya.
Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan lagi setelah kebijakan terhadap maskapai penerbangan itu dikeluarkan. Hal itu dapat dimaksimalkan melalui pengawasan.
“Kalau dari pemerintah itu kan kalau keluarkan aturan kemudian fungsi pengawasan harus jalan. Jadi harus duduk bersama antar direksi dan pemerintah,” imbuhnya.
“Dan pemerintah juga jangan lepas tangan, kalau aturannya harus turun tapi kalau tidak ada pengawasan kan sama aja kan. Apalagi kalau nda ada sanksi. Jadi perketat lagi fungsi pengawasan,” ujarnya.
Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi terkait biaya tiket tersebut tak memberikan tanggapan.
“Selamat siang, Mas. Maaf baru balas,” ucapnya menanggapi.
Padahal, sebelum itu melalui rilisnya menyebut Lion Group menindaklanjuti kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di kampung halaman.
Hal itu disampaikan Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro. Ia mengatakan, kemudian keringanan tiket itu untuk penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025.
“Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, Lion Group melakukan penyesuaian harga tiket kelas ekonomi untuk periode penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan masa pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025,” ucap Danang, Senin (3/2/2025).
Danang menyampaikan, langkah Lion Group ini diambil untuk memastikan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman.
“Harga Tiket Lebih Terjangkau, Lion Group menyesuaikan harga tiket kelas ekonomi selama 15 hari, memastikan masyarakat dapat pulang kampung dengan biaya yang lebih hemat,” jelasnya.
Kemudahan pembelian tiket kata dia, masyarakat dapat memesan tiket secara praktis melalui aplikasi BookCabin, yang dilengkapi fitur lengkap seperti check-in online dan manajemen perjalanan.
Keuntungan Tambahan untuk Anggota CabinClub, tersedia penawaran menarik, diskon eksklusif, dan manfaat lainnya untuk pengalaman perjalanan yang lebih istimewa.
“Pelayanan Prima dan Kenyamanan, Lion Group terus mengutamakan kenyamanan dan keamanan penumpang dengan armada modern, pelayanan berkualitas, serta prosedur kesehatan yang ketat,” tuturnya.
“Pilihan rute luas, menjangkau berbagai kota tujuan utama mudik dengan jaringan penerbangan yang luas,” tambah dia.
Ia mengatakan, Lion Group turut berkontribusi dalam mewujudkan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
“Dengan kebijakan ini, Lion Group berkomitmen untuk mendukung mobilitas masyarakat, terutama pada momen penting seperti Lebaran. Lion Group terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan layanan penerbangan yang optimal bagi masyarakat selama periode,” bebernya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penurunan tarif tol dan harga tiket pesawat guna memudahkan mobilitas masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Kebijakan ini diambil untuk mendukung kelancaran arus mudik serta memastikan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya bersama keluarga.
Dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Pandawa, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 28 Februari 2025, seusai kembali dari agenda retret di Magelang, Jawa Tengah, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau kelancaran fasilitas transportasi dan pelayanan publik selama masa mudik.
“Semua menteri terkait juga terus-menerus akan memantau dan memastikan semua fasilitas transportasi dan pelayanan publik dapat berjalan lancar, aman, dan memudahkan arus mudik masyarakat,” ujar Prabowo di hadapan awak media.
Lebih lanjut, Presiden mengumumkan bahwa penurunan harga tiket pesawat akan diberlakukan selama dua pekan ke depan. (fdl)