Dua Pejabat Strategis Pemprov Sulsel Mundur di Awal Kepemimpinan Andi Sudirman

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Awal masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, diwarnai pengunduran diri dua pejabat strategis.

Kedua pejabat yang mundur tersebut adalah Andi Muhammad Arsjad, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, dan Salehuddin, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

Andi Muhammad Arsjad secara terang-terangan menyatakan bahwa pengunduran dirinya adalah bentuk pensiun dini.

Ia menegaskan bahwa keputusannya tersebut sudah sesuai regulasi dan berdasarkan inisiatif pribadi.

“Lebih tepatnya itu pensiun dini atas permintaan sendiri dan itu secara regulasi dimungkinkan, yang penting memenuhi syarat. Dari segi syarat, minimal 20 tahun masa kerja, sementara saya sudah 32 tahun mengabdi. Usia juga memenuhi,” ujar Arsjad pada Senin (10/3).

Arsjad menjelaskan bahwa ia telah menyampaikan pengunduran diri secara langsung kepada Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, pada 7 Maret lalu. Ia juga menegaskan bahwa keputusan tersebut sudah direncanakan lama bersama keluarga.

“Jadi ini kemauan sendiri, tidak ada unsur lain, termasuk unsur paksaan. Ini murni keinginan pribadi dengan persetujuan keluarga,” tambahnya.

Sebelum pengunduran diri Arsjad, publik lebih dahulu dikejutkan dengan mundurnya Salehuddin dari jabatan Kepala BKAD Sulsel.

Gubernur Andi Sudirman membenarkan hal tersebut, tetapi enggan mengungkap alasan di balik pengunduran diri pejabat Eselon II tersebut.

“Tanya ke BKAD (alasannya, red). Sudah (menghadap),” kata Andi Sudirman saat ditemui usai Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di DPRD Sulsel, Jumat, 7 Maret.

Lebih lanjut, Andi Sudirman menyatakan bahwa proses pergantian jabatan adalah hal yang wajar dalam pemerintahan.

Ia juga memastikan bahwa Salehuddin tetap diberi posisi strategis untuk membantu roda pemerintahan.

“Biasa aja, saya sendiri mengangkat beliau. Amanah, saya akan mengambil dia jadi pendamping,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait pengunduran diri dua pejabat strategis tersebut. Hingga kini, alasan mendetail terkait mundurnya Salehuddin masih belum diketahui.

Fenomena pengunduran diri dua pejabat di awal kepemimpinan Andi Sudirman menimbulkan beragam spekulasi di publik.

Namun, Gubernur Sulsel menegaskan bahwa pergantian dan rotasi jabatan adalah hal yang lumrah dalam pemerintahan demi efisiensi kerja.(**)