MAKASSAR, INIKATA.co.id – Peluang Bupati Maros, Chaidir Syam menahkodai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan sebagai ketua, terbuka lebar.
Dibanding, Husniah Talenrang, Chaidir dinilai lebih besar peluangnya. Hal itu tentu jika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN memberikan rekomendasi bagi Chaidir untuk maju bertarung di Musyawarah Wilayah (Muswil) ke VI yang dijadwalkan digelar April mendatang.
Peluang itu disampaikan pengamat politik, Sukri Tamma, dengan melihat track record Chaidir Syam selama ini.
Dia menilai, tidak bisa dipungkiri bahwa sepak terjang, pengalaman dan jejak jadi indikator seorang calon dinilai apakah punya kans esar atau tidak. Merujuk pada track record, Chaidir sangat besar peluangnya dalam memenangkan pertarungan Muswil PAN 2025.
“Kalau misal kita hanya membandingkan dua ini (Husniah Talenrang dengan Chaidir Syam) saya kira mungkin masing masing ada kelebihan. Dua nama ini mungkin kalau menurut saya sama sama berpotensi, cuman mungkin kalau kita lihat barangkali pak Chaidir Syam itu sudah lebih dulu dikenal,” ujarnya, Senin (17/3/2025).
“Paling tidak selama ini beliau sudah berkiprah jadi wakil ketua kemudian ketua DPRD, kemudian sekarang menjabat sebagai bupati Maros untuk periode kedua. Kemudian untuk ibu Husniah terlihat dipermukaan itu baru sekarang ini setelah jadi bupati di Gowa,” beber Sukri.
Sehingga, ketika melihat sudah seberapa jauh pengalaman di bidang politik, Chadir Syam memiliki hal tersebut.
“Sehingga dari konteks ini saya kira sedikit lebih unggul pak Chaidir Syam (kalau dalam konteks ini track record). Cuman kalau kita lihat track record pak Chaidir itu sudah memulai lebih maju dari sebelumnya sebagai kader PAN yang ada,” ungkap Sukri Tamma.
Meski begitu, kata Sukri Tamma, hal ini sangat bergantung pada ketua PAN terdahulu, Ashabul Kahfi, apakah akan mengembalikan formulir pendaftaran atau tidak.
“Kalau saya lihat mungkin begini, kan tidak hanya dua, seingat saya yang daftar ada empat. Itu juga masih menunggu ketua lama, Pak Ashabul Kahfi apakah benar akan mengembalikan formulir pendaftaran atau tidak,” kata Sukri.
Akan tetapi, lanjut Sukri, melihat regulasi pemilihan Muswil PAN juga bergantung pada DPP dan semua calon berpotensi maju sesuai dengan penilaian DPP.
“Jadi hanya mengusulkan kepada DPP, DPP nanti yang akan menentukan untuk kemudian akan ditentukan oleh DPP. Nanti DPP PAN yang akan menentukan mana yang paling cocok. Karena tentu yang diinginkan pasti yang akan lebih baik dari Pak Ashabul Kahfi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sukri juga mengatakan, DPP PAN tentu memiliki kriteria dalam memilih penerus dan yang tak kala penting, pemimpin tersebut dapat diterima diberbagai kalangan di PAN.
“Yang kedua tentu bisa diterima diberbagai kalangan di PAN secara internal dan yang ketiga harus mampu berkomunikasi dengan baik oleh partai partai lain, jadi tidak hanya sekadar PAN tetapi juga bisa berkomunikasi dengan partai partai lain. Dan saya kira ini yang harus dipenuhi dan saat ini itu yang bisa kita lihat apa yang sudah ada dari masing-masing kandidat ini,” tutupnya. (uni/jar)