BULUKUMB, INIKATA.co.id – Sejak selesai dibangun, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bentenge mulai beroperasi untuk mendukung aktivitas jual beli ikan bagi pedagang dan pembeli.
Pengoperasian fasilitas bangunan baru ini dimulai oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba pada Minggu (2/2).
Seiring dengan dimulainya pengoperasian TPI Bentenge, aktivitas jual beli ikan yang sebelumnya berlangsung setiap pagi di Labuang Korong kini telah dilarang.
Para pedagang di Labuang Korong dipindahkan ke TPI Bentenge yang lebih modern dan lengkap fasilitasnya.
Sebelumnya, Dinas Perikanan bersama Satpol PP dan Damkar melakukan sosialisasi kepada para penjual ikan di Labuang Korong mengenai larangan aktivitas jual beli ikan di sepanjang jalan tersebut.
Warga Bulukumba juga diimbau untuk berkunjung ke TPI Bentenge yang kini dilengkapi fasilitas yang lebih baik dan berada lebih dekat dengan kolam labuh.
Salah seorang pedagang ikan, Sitti Fatimah, mengungkapkan kebahagiaannya dengan fasilitas baru yang disediakan pemerintah daerah.
Ia mengungkapkan, pada hari pertama berjualan di TPI Bentenge, ikan yang dijualnya laris manis. Sitti berharap TPI Bentenge semakin ramai dengan aktivitas jual beli ikan ke depannya.
“Alhamdulillah, senang bisa menjual di sini (TPI Bentenge) karena sudah berteduh, airnya juga lancar,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Seorang pembeli ikan, Risna Adriani, juga memberikan pujian terhadap fasilitas TPI Bentenge yang baru saja dibangun oleh Pemda Bulukumba.
Menurutnya, fasilitas tersebut sangat memudahkan warga untuk mendapatkan ikan segar dengan nyaman.
“Tempatnya bagus, lebih luas dan lebih lapang bagi penjual dan pembeli. Pokoknya kita nyaman memilih ikan di sini,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba berencana untuk terus mengembangkan sektor kelautan dan perikanan melalui pembangunan kolam labuh yang dirancang sebagai pusat kegiatan terpadu atau ‘one-stop business’.
Kawasan yang terletak di pesisir Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujungbulu ini disiapkan untuk menjadi lokasi yang memenuhi segala kebutuhan nelayan, baik sebelum maupun setelah melaut, dalam satu tempat.
Kolam labuh ini akan melayani berbagai kebutuhan nelayan, mulai dari bahan bakar minyak (BBM), es balok, dan es curah yang sangat diperlukan untuk menjaga kualitas ikan, hingga toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari nelayan, seperti makanan dan minuman.
Menurut Kabid Pengawasan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan, Fachry Amal, hadirnya TPI Bentenge dapat memperlancar proses jual beli ikan yang lebih terbuka, serta memungkinkan nelayan mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
Lebih lanjut, Fachry menjelaskan bahwa kawasan ini juga akan dilengkapi dengan sentra kuliner serba ikan yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.
“Di sini, pengunjung nantinya bisa menikmati berbagai olahan ikan segar hasil tangkapan nelayan, baik yang dibakar, dipindang, atau diolah dalam bentuk lain,” ungkap Fachry.(RR)