Rektor UIN Alauddin Makassar Canangkan Empat Pilar Program Prioritas 2025

Makassar, INIKATA.co.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menetapkan empat pilar program prioritas untuk tahun 2025. Program ini diumumkan dalam penutupan rapat kerja di Hotel Sultan Alauddin, Makassar, pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Pilar pertama dalam bidang akademik adalah From Local to Global Recognition. Prof. Hamdan menekankan pentingnya pengakuan internasional bagi UIN Alauddin, terutama di tingkat Asia.

“Akreditasi kita sudah unggul, program studi terus berkembang, tapi tantangan selanjutnya adalah mencapai rekognisi global,” kata Prof. Hamdan.

Pilar kedua berfokus pada bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, dengan konsep From Academic Income to Non-Academic Income. Ia menyoroti perlunya diversifikasi sumber pendapatan universitas, tidak hanya dari Uang Kuliah Tunggal (UKT), tetapi juga dari sektor non-akademik, termasuk kontribusi alumni dan peluang bisnis lainnya.

Dalam bidang Kemahasiswaan dan Alumni, pilar ketiga mengusung konsep From Quantitative (Unskilled but Big in Numbers) Students to Qualitative (Skilled and Enlightened) Students. Prof. Hamdan menilai banyak mahasiswa aktif berorganisasi, tetapi masih minim keterampilan yang dapat digunakan setelah lulus.

“Seleksi mahasiswa baru harus mempertimbangkan keahlian mereka, baik akademik maupun non-akademik, agar lebih siap bersaing di dunia kerja,” tegasnya.

“Ke depan, penguatan data mahasiswa baru dan survei random perlu dilakukan agar kita dapat memetakan dan mengembangkan potensi mereka dengan baik,” tambahnya.

Kemudian Pilar keempat adalah From Collaboration to Institutional Development, yang menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi yang lebih strategis dan berdampak nyata bagi pengembangan institusi.

“Dengan masuknya Prof. Muhammad Amri dalam jajaran pimpinan, kolaborasi diharapkan semakin kuat dan efektif,” pungkasnya.

Empat pilar ini menjadi fokus utama UIN Alauddin Makassar dalam membangun institusi yang lebih unggul dan berdaya saing global. (Nuni)