MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengalami keterlambatan.
Sebelumnya, pada masa Penjabat (Pj) Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, pembayaran TPP selalu dilakukan setiap tanggal 5 bulan berjalan.
Penjabat Gubernur Sulsel saat ini, Prof Fadjry Djufry, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan berbagai kebijakan positif yang telah dirintis oleh pejabat sebelumnya, termasuk dalam menjaga kesejahteraan ASN dan Non-ASN di Sulsel.
“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga dan meneruskan langkah-langkah positif yang sudah dirintis, termasuk memberikan perhatian terhadap kesejahteraan pegawai,” ujar Prof Fadjry.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Dr Jufri Rahman, memberikan penjelasan terkait kendala yang menyebabkan keterlambatan pembayaran TPP tersebut.
Ia menyebutkan bahwa pembayaran TPP Tahun Anggaran 2025 belum dapat dilakukan karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Pemberian TPP setiap Tahun Anggaran harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Kemendagri. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 58. Saat ini, Pemprov Sulsel telah menyampaikan seluruh dokumen yang dibutuhkan dan sedang menunggu validasi,” jelas Jufri Rahman, Kamis (13/2).
Jufri juga menekankan pentingnya mengikuti prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan administrasi yang dapat berimplikasi pada penundaan atau pemotongan Dana Transfer Umum oleh Kementerian Keuangan.
Selain itu, ia mengimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Sulsel untuk segera menyelesaikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Tahun 2025 melalui aplikasi e-Kinerja.
Hal ini penting karena pemberian TPP didasari oleh capaian kinerja dan tingkat disiplin pegawai.
“Kami harap ASN dapat bersabar. Kami berkomitmen untuk segera membayarkan TPP setelah persetujuan dari Kemendagri keluar,” tambahnya.
Jufri juga menyampaikan harapan agar keterlambatan ini tidak memengaruhi semangat kerja ASN.
“Semoga para ASN tetap optimistis dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami berupaya agar masalah ini segera terselesaikan,” tutupnya.(**)