Investasi Jadi Motor Penggerak Ekonomi Sulsel 2025-2045

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) Jufri Rahman, menghadiri Rapat Koordinasi Sinkronisasi RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional), RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Sulsel, dan RUPMP (Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi) Sulsel Tahun 2025-2045.

Acara berlangsung di Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, pada Kamis kemarin.

Dalam sambutannya yang mewakili Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, Jufri Rahman menekankan pentingnya investasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan unit usaha baru, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada APBN atau APBD,” ujarnya.

Selain itu, Jufri menyoroti dukungan penuh Sulsel terhadap program strategis Presiden Prabowo, khususnya Asta Cita, yang mencakup penguatan investasi, hilirisasi, dan kemudahan perizinan berusaha.

“Sebanyak 80 persen kebutuhan pembangunan Indonesia kini bertumpu pada investasi, baik asing maupun domestik,” tambahnya.

Pada tahun 2024, realisasi investasi di Sulsel mencapai Rp 14,035 triliun. Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp 5,623 triliun, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat Rp 8,411 triliun.

“Sektor pertambangan menjadi kontributor terbesar dengan Rp 4,020 triliun, disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perdagangan,” jelas Jufri.

Jufri juga memaparkan hasil kolaborasi Pemprov Sulsel dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel melalui program Investment Project Ready to Offer (IPRO).

Program ini, yang digagas sejak terbentuknya Forum Pinisi Sultan, telah menjadi penggerak percepatan investasi, perdagangan, dan pariwisata Sulsel selama lima tahun terakhir.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wahyu Purnama, menyatakan bahwa rapat ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.

“Kegiatan ini menjadi forum penyelarasan antara RPJPN, RPJPD, dan RUPMP, agar potensi investasi Sulsel dapat dimanfaatkan secara optimal dan sesuai agenda nasional,” terangnya.

Dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), pertemuan ini melibatkan anggota Forum Pinisi Sultan, akademisi, DPRD, OPD terkait, serta narasumber dari BKPM dan Bappenas.

Fokus pembahasan meliputi arah pembangunan Sulsel pada RPJPN 2025-2045 dan strategi penyusunan RUPMP.

“Kami berharap forum ini dapat menjadi pedoman dalam merancang proposal investasi yang siap ditawarkan (IPRO), sejalan dengan program Pinisi Sultan 2025,” pungkas Wahyu.

Kegiatan ini menegaskan komitmen Sulsel untuk menjadi motor penggerak pembangunan nasional melalui investasi yang kuat, hilirisasi industri, serta kebijakan yang mendukung iklim usaha.(**)