MAKASSAR, INIKAT.co.id – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Arya Perdana, meninjau lokasi banjir di Jalan Kecaping Blok 8 dan Blok 10, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kamis (13/2/2025).
Danny mengungkapkan, jumlah pengungsi akibat banjir di Makassar telah mencapai 5.005 jiwa yang tersebar di 48 titik pengungsian. Banjir kali ini disebut sebagai yang terparah dalam lima tahun terakhir.
“Ketinggian air di Manggala bervariasi, mulai dari 1 hingga 2,1 meter. Khusus di wilayah ini, terdapat 2.211 warga terdampak dan 22 titik pengungsian,” kata Danny.
Dengan menggunakan perahu karet, Danny menyusuri rumah warga untuk memastikan kondisi kesehatan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Ia menegaskan bahwa penyebab utama banjir adalah pembukaan Bendungan Bili-Bili serta luapan air dari Kabupaten Maros.
“Kalau Bili-Bili dibuka, air dari sana langsung mengalir ke Makassar,” katanya.
Danny menambahkan bahwa, Pemkot Makassar telah menetapkan status tanggap darurat sejak 10 Februari hingga 17 Februari. Sejumlah bantuan dari pemerintah pusat mulai disalurkan, termasuk dari Kementerian Sosial.
“Kemensos sudah turun langsung, dan bantuan mulai didistribusikan. OPD juga membawa 1.200 nasi kotak untuk pengungsi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti masalah tata ruang sebagai penyebab banjir di wilayah Antang, “Dulu di sini tidak ada rumah dan tidak banjir. Begitu ada pemukiman, banjir pun terjadi. Ini juga soal tata ruang,” tegasnya.
Danny juga berpesan kepada OPD terkait agar tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem.
“Terima kasih atas kesabaran masyarakat. Kami terus berusaha memberikan perlindungan terbaik meskipun belum sempurna,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono menegaskan bahwa, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik, termasuk mi instan, telur, beras, dan air mineral bagi warga yang memilih bertahan di rumah.
“Banyak warga yang tidak mengungsi karena rumah mereka berlantai dua. Kami pastikan kebutuhan mereka tetap terpenuhi,” kata Yudhiawan.
Ia juga menjamin keamanan rumah-rumah yang ditinggalkan pengungsi dengan menempatkan personel dari Brimob, Samapta, dan Polair.
“Kami turunkan ratusan personel dan 10 perahu karet untuk evakuasi. Meski ada yang bocor karena tersangkut pagar besi, kami tetap memastikan keamanan dan bantuan berjalan lancar,” tegasnya. (Mawar).