MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. Fadjry Djufry, batal menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) yang digelar pada Rabu (12/2). Keputusannya tersebut diambil karena harus meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir parah di Kota Makassar.
Dalam kunjungannya ke lokasi banjir, Prof. Fadjry tetap menyempatkan menyampaikan ucapan selamat HUT ke-65 kepada masyarakat Pangkep secara virtual melalui Zoom. Dalam pesannya, ia meminta maaf kepada Bupati, Ketua DPRD, dan seluruh masyarakat Pangkep atas ketidakhadirannya.
“Saat ini saya berada di lokasi banjir di Jalan Perumnas Antang Blok VIII Kelurahan Manggala. Jadi sekali lagi izinkan saya untuk meminta maaf. Insya Allah di lain waktu kita akan bertemu. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya mengucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Pangkep ke-65 tahun,” ujar Prof. Fadjry.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap capaian Kabupaten Pangkep di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Yusran Lalogau dan Ketua DPRD, yang telah membawa Pangkep menjadi salah satu kabupaten terinovatif di Sulsel.
“Penanganan kemiskinan, stunting, hingga berbagai penghargaan dari pemerintah pusat adalah bukti kerja keras dan kolaborasi yang baik di Pangkep. Semoga sinergi ini terus terjaga untuk kemajuan bersama,” tambahnya.
Pantau Banjir Makassar
Dalam kunjungannya ke lokasi banjir, Prof. Fadjry didampingi Kepala Dinas Sosial Sulsel, tim Dinas Kesehatan, dan perwakilan Pemkot Makassar.
Salah satu lokasi yang ditinjau adalah Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, yang menjadi salah satu wilayah terdampak terparah.
“Kita harus memikirkan solusi permanen agar masalah banjir ini tidak terus berulang. Pemerintah kota, provinsi, dan kementerian terkait perlu duduk bersama untuk merumuskan mitigasi jangka panjang,” tegasnya.
Lurah Manggala, Arwinah Aminuddin, melaporkan bahwa hingga hari ini terdapat 14 titik pengungsian yang dihuni oleh 1.093 jiwa dari 297 Kepala Keluarga (KK).
Banjir kali ini mencapai ketinggian hingga tiga meter, terutama di kawasan RW 8 Jalan Ujung Bori Raya dan RW 13 Kecaping Raya.
“Alhamdulillah sejauh ini belum ada korban jiwa. Namun, kami terus bersiaga bersama tim evakuasi dari BPBD, TNI, dan instansi lainnya untuk membantu warga,” ujar Arwinah.
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Malik Faisal, menambahkan bahwa hingga saat ini, sekitar dua ribu warga di pengungsian telah menerima bantuan dari Pemprov Sulsel.
Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, mie instan, serta beras sebanyak dua ton yang akan didistribusikan melalui dapur umum.
“Kami juga memberikan dukungan logistik kepada warga yang terdampak tetapi tidak mengungsi, terutama mereka yang tinggal di rumah bertingkat,” jelas Malik.
Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Prof. Fadjry berharap seluruh pihak dapat bekerja sama untuk menangani dampak banjir dengan cepat dan memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.(**)