MAKASSAR, INIKATA.co.id – Fenomena meminta jabatan menjelang pelantikan kepala daerah kembali menjadi sorotan.
Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Prof. Sukri Tama, menilai tradisi ini perlu dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip birokrasi profesional.
“Tradisi minta jabatan mestinya tidak ada. Proses pengisian jabatan seharusnya dilakukan secara profesional, memilih yang terbaik dari yang terbaik,” ujar Prof. Sukri pada Selasa (11/2).
Menurutnya, praktik semacam ini tidak sesuai dengan etika pemerintahan yang baik.
“Kalau meminta jabatan kepada kepala daerah terpilih, saya kira kurang elok. Ada proses dan regulasi yang harus diikuti,” tegasnya.
Prof. Sukri menjelaskan bahwa penempatan pejabat dalam birokrasi diatur melalui prosedur yang jelas dan profesional, termasuk melalui lelang jabatan.
“Semua pihak yang merasa mampu dan memenuhi syarat harus mengikuti proses tersebut. Hak yang sama diberikan untuk bersaing secara adil,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kepala daerah mempertimbangkan figur yang mampu mendukung visi dan misi daerah.
“Kepala daerah harus memilih pejabat yang paling kompeten untuk menerjemahkan visi misi dalam RPJMD,” tandas Prof. Sukri.
Pengamat politik Nurmal Idrus turut menyoroti fenomena ini. Ia menilai tradisi meminta jabatan sebaiknya tidak menjadi prioritas dan kepala daerah harus lebih fokus pada pembangunan.
“Saya pikir fokus utamanya adalah bagaimana membuat Makassar menjadi kota yang lebih maju dibandingkan sebelumnya,” kata Nurmal.
Nurmal menambahkan bahwa sistem meritokrasi sudah diatur dengan jelas untuk memastikan pejabat yang terpilih memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik.
“Aspek meritokrasi menjadi dasar dalam penempatan pejabat, sehingga proses ini harus dilaksanakan secara profesional,” jelasnya.
Sebelumnya, Walikota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin alias Appi, mengungkapkan bahwa ia menerima banyak pesan singkat dari sejumlah pihak yang meminta jabatan di Pemerintah Kota Makassar.
“Banyak sekali SMS yang saya terima dari orang-orang yang meminta jabatan. Saya tidak tahu dari mana mereka berasal, tetapi mereka ingin ditempatkan sesuai keinginan mereka,” ungkap Appi dalam Rapat Koordinasi di Balai Kota pada Senin (10/2).(Fadli)