MAKASSAR, INIKATA.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Kota Makassar memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kota Makassar masih akan berlangsung hingga 17 Februari 2025.
Kondisi ini menimbulkan dampak yang sudah dirasakan masyarakat di beberapa wilayah, seperti Kelurahan Pai, Untia, Paccerakkang, Kecamatan Biringkanayya, dan Manggala.
Prakirawan BMKG Wilayah IV Kota Makassar, Bagus Primohadi, menyatakan bahwa meskipun intensitas cuaca ekstrem di Kota Makassar mulai berkurang, masyarakat perlu tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Masih ada potensi cuaca buruk, meskipun intensitasnya mulai berkurang. Namun, ini tetap perlu kita waspadai dan pantau terus,” ujar Bagus, Rabu (12/2).
Bagus juga menjelaskan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi lebih banyak terjadi di wilayah utara Sulawesi Selatan, seperti Toraja dan Luwu, dibandingkan dengan wilayah selatan, termasuk Kota Makassar, yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan intensitas hujan.
“Data analisis kami menunjukkan potensi hujan lebat masih tinggi di wilayah utara, seperti Toraja dan Luwu. Sementara untuk Kota Makassar dan sekitarnya, intensitasnya mulai berkurang,” ungkapnya.
Selain itu, Bagus mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan daerah rawan banjir agar terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Ia juga mengingatkan para pengendara untuk berhati-hati saat bepergian, terutama terhadap potensi angin kencang yang mungkin terjadi.
“Masyarakat di wilayah pesisir dan daerah rawan banjir, seperti empat titik utama di Kota Makassar, perlu memantau kondisi terkini. Para pengendara juga diimbau agar memperhatikan rute perjalanan dan berhati-hati dengan angin kencang,” pungkasnya.
Diharapkan masyarakat Kota Makassar tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG guna mengurangi risiko dampak yang ditimbulkan.(Nuni)