Banjir di Maros Meluas, Sepuluh Kecamatan Terdampak

MAROS, INIKATA.co.id – Banjir yang melanda Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kini semakin meluas. Jika sebelumnya hanya delapan kecamatan yang terdampak, kini jumlahnya bertambah menjadi sepuluh. Ketinggian air di beberapa wilayah bahkan mencapai 1 hingga 2 meter, menyebabkan aktivitas warga terhenti.

Bupati Maros, Chaidir Syam, turun langsung ke beberapa lokasi terdampak, seperti Buttatoa Selatan dan Jembatan Sungai Maros, untuk memantau kondisi warga. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

“Saat ini sudah ada sepuluh kecamatan yang terdampak. Kami telah mengirimkan tim ke setiap kecamatan untuk memantau kondisi dan menyalurkan bantuan,” ujar Chaidir, Selasa (11/2).

Pemkab Maros telah menyiapkan posko siaga di kantor desa dan kantor BPBD Maros untuk mengoordinasikan langkah penanggulangan. Chaidir juga memastikan bahwa dapur umum akan segera didirikan jika kondisi banjir terus memburuk.

“Kami terus memantau situasi. Jika warga membutuhkan makanan siap saji, dapur umum akan segera kami dirikan,” tegasnya.

Kepala BPBD Maros, Towadeng, menjelaskan bahwa kecamatan yang terdampak meliputi Turikale, Maros Baru, Lau, Marusu, Mandai, Simbang, Bantimurung, Moncongloe, Tompobulu, dan Camba.

“Hanya dua kecamatan yang terdampak secara keseluruhan, yakni Turikale dan Maros Baru. Di kecamatan lainnya, banjir terjadi di beberapa desa dan kelurahan,” ungkap Towadeng.

Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan utama, salah satunya Jalan Andi Pangeran Pettarani di Kecamatan Turikale, yang kini menjadi salah satu titik rawan karena genangan air yang cukup tinggi.

“Jalan ini cukup sulit dilalui. Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan aksesibilitas warga tetap terjaga,” jelas Towadeng.

Berdasarkan laporan BMKG, cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga 16 Februari. Air pasang juga diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari dalam beberapa hari ke depan.

“Kami mengimbau warga di bantaran sungai dan daerah rawan banjir agar lebih waspada. Segera laporkan ke posko siaga jika terjadi kondisi darurat,” ujar Towadeng.

Saat ini, BPBD Maros bersama tim gabungan pemerintah daerah dan relawan terus melakukan pemantauan di wilayah terdampak. Bantuan logistik dan medis juga disiapkan untuk mengantisipasi situasi darurat yang lebih luas.

“Kami akan terus berupaya memastikan kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi dengan cepat dan tepat,” tutupnya.(bak)