MAKASSAR, INIKATA.co.id – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan angin kencang di sejumlah wilayah. Akibatnya, warga di dua kecamatan terpaksa mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat Kecamatan Manggala dan Biringkanaya sebagai wilayah yang paling terdampak.
Di Kecamatan Manggala, pengungsi tersebar di beberapa titik, yaitu:
- Masjid Jabal Nur, Jalan Biola Raya: 27 KK (90 jiwa)
- Masjid Makkah Al Mukarramah, Jalan Suling: 12 KK (30 jiwa)
- Masjid Al Muttaqin, Jalan Bori Raya: 8 KK (29 jiwa)
Sementara di Kecamatan Biringkanaya, pengungsi berada di:
- Masjid Nurul Ikhlas, Jalan Kotupa IV: 8 KK (60 jiwa)
- Masjid Grand Rahmani, Jalan Komp Kodam III: 1 KK (4 jiwa)
Selain banjir, angin kencang juga menyebabkan kerusakan di empat kecamatan. Dampaknya antara lain:
- Kecamatan Manggala (Kelurahan Antang): 1 pohon tumbang
- Kecamatan Biringkanaya:
- Kelurahan Untia: 15 rumah rusak, 1 pohon tumbang
- Kelurahan Bulurokeng: 4 rumah rusak, 1 pohon tumbang
- Kecamatan Panakkukang (Kelurahan Paropo): 1 pohon tumbang
- Kecamatan Ujung Pandang:
- Kelurahan Losari: 1 pohon tumbang
- Kelurahan Baru: 1 pohon tumbang
Ketinggian air akibat banjir juga bervariasi di sejumlah lokasi:
Kecamatan Panakkukang
- Kelurahan Pandang:
- Komp CV Dewi: ± 15 cm
- Jalan Adhyaksa Lr. 3, 5 & 7: ± 10 cm
- Jalan Kompleks IDI: ± 10 cm
Kecamatan Biringkanaya (Kelurahan Katimbang)
- Kotipa XIII: ± 35 cm
- Kotipa XIV: ± 40 cm
- Kotipa XV: ± 55 cm
- Kotipa XVI: ± 65 cm
Kecamatan Manggala
- Waduk Tunggu Pampang: kondisi normal
- Jalan Kecaping Raya/Depan Perum Phinisi: ± 50 cm
- Blok 8: ± 50 cm
- Jalan Biola Raya Blok 10: ± 20 cm
- Jalan Ujung Bori Blok 8: ± 70 cm
Menanggapi kondisi ini, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya warga yang harus mengungsi akibat cuaca ekstrem.
“Kita cukup prihatin melihatnya, banyak warga yang mengungsi karena banjir,” ujar Danny, Selasa (11/2/2025).
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem.
“Kemarin kami sudah mengimbau warga untuk siaga terhadap dampak cuaca ekstrem. Ini juga dipengaruhi oleh siklon di Samudra Hindia. Saat ini pintu air sudah dibuka, dan kita harus tetap waspada,” tutupnya. (Nuni)