MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Nomor Urut 1, Moh Ramdhan Pomant0-Azhar Arsyad bakal menggugat hasil pilkada Sulsel 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Danny sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan , timnya menemukan sejumlah pelanggaran pilkada berupa surat suara tidak sah.
Jumlahnya tak main-main, Danny menyebut timnya menemukan hampir 1 juta surat suara tidak sah. Hal ini kata dia, akan berdampak buruk bagi demokrasi di Sulsel.
“Dalam proses demokrasi ini, saya melihat banyak yang aneh, sehingga beri saya kesempatan untuk menyempurnakan ini,” kata Danny di DP Hall, Jalan Amirullah Makassar, Senin (9/12/24).
Maka itu, ia merasa perlu melakukan gugatan ke MK. Selain paslon DIA di Pilgub, rencananya gugatan MK akan dilakukan oleh tim Paslon Calon Wali Kota Makassar Nomor Urut 3, Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi (INIMI).
Lebih jauh, Danny mengaku tidak memiliki permasalahan dengan Paslon lawan. Hanya saja menurut wali kota Makassar ini, proses politik yang terjadi baik di Pilgub maupun di pilwalkot Makassar, tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Danny mengaku terpanggil untuk meluruskan proses-proses tersebut lewat gugatan ke mahkamah konstitusi. Untuk itu, ia akan menggugat KPPS dan KPU agar jadi pembelajaran bagi proses demokrasi di Sulsel.
“Tidak usah khawatir apapun, saya juga tidak ada berselisih dengan paslon manapun, tapi KPU yang mesti diperbaiki. Hampir satu juta suara (bermasalah),” kata Danny.
Lebih lanjut, Danny menyebut timnya belum menentukan jadwal untuk melakukan register ke MK. Ia mengaku menyerahkan seluruh proses gugatan ke tim hukum INIMI DIA.
“Untuk rencana ke MK ini menyeluruh, kan baru tadi malam penetapan pilgub, kita lihat nanti kalau Sulsel (Pilgub), kalau Sulsel ini jelas, hampir satu jutaan, diduga (bermasalah),” ujarnya.
“Jadi yang utama yang dibawa ke MK ini pilwalkot, kan urutannya begitu, kan kita tidak semata asal, karena kalau saya fikir, tidak diungkap ini, maka akan terus terjadi,” ucap Danny. (Mwr)