MAKASSAR, INIKATA.co.id – Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kegiatan disiminasi hasil riset terkait partisipasi penyandang disabilitas masyarakat adat, dalam proses pengambilan keputusan atau pengelolaan sumberdaya alam di dua komunitas adat yang ada di kabupaten Sidrap.
Ketua HWDI Sulawesi Selatan, Maria Un mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan kembali untuk menjadi dasar penyusunan perencanaan.
“Karena kami melihat bahwa penting, data yang kami dapatkan di Sidrap ini kemudian disosialisasikan kepada pemerintah tingkat provinsi Sulsel. Sehingga kemudian di pemerintahan yang baru itu bisa menjadikan ini dasar penyusunan perencanaan terkait dengan apa yang perlu dilakukan bagi penyandang disabilitas di Sulsel terutama teman-teman penyandang disabilitas dimasyarakat adat,” ucap Maria Un, Senin (02/12/2024).
Dalam kegiatan ini, Maria Un mengundang bapak pelaksana harian Sekertaris Daerah Provinsi Sulsel untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
“Tapi beliau ada tugas di jakarta sehingga di disposisi kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menjadi know speaker hari ini dan sekaligus membuka kegiatan juga,” ucapnya.
Dari organisasi perangkat daerah Sulawesi Selatan ia mengundang 5 organisasi perangkat daerah.
“Jadi Bappelitbangda dari provinsi Sul-Sel, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi Sulsel, Dinas Sosial tentunya, karena kalau kita bicara disabilitas stakeholdernya adalah Dinas sosial, kemudian juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sulawesi Selatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan tentunya karena isu yang dibicarakan terkait erat dengan perempuan dan anak perempuan disabilita,” ujar Maria Un.
Ia juga mengundang berbagai organisasi yang fokus terhadap isu-isu anak, lingkungan serta media.
“Kami juga mengundang dari organisasi masyarakat sipil, organisasi-organisasi yang selama ini fokus dengan isu-isu perempuan isu-isu anak, isu-isu iklim, dan kami juga mengundang media karena berharap media bisa dicorong untuk kemudian mengedukasi, dan menyebarkan informasi yang kami lakukan terkait dengan penelitian,” ujarnya.
Kegiatan tersebut diadakan oleh Himpunan Wanita disabilitas Indonesia (HWDI) Sulawesi Selatan.
Ia berharap dalam kegiatan ini rekomendasi-rekomendasi penelitian segera ditindaklanjuti oleh pemerintah Provinsi Sul-sel.
“Berharap semoga rekomendasi-rekomendasi didalam penelitian ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, terutama pemerintah kabupaten Sidrap karena ini adalah data yang kami dapatkan dan dikumpulkan di kabupaten Sidrap dalam proses-proses pengambilan penyusunan kebijakan, perencanaan, terutama juga dalam proses pengambilan keputusan dengan menyebabkan penyandang disabilitas dimanapun termasuk penyandang disabilitas masyarakat adat utamanya perempuan,” tambahnya.
Perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi, Meisy berharap hasil penelitian tersebut dapat menggambarkan kebutuhan dari penyandang disabilitas.
“Utamanya pada penyandang disabilitas di desa adat, mungkin selama ini masih jauh dari akses dan belum terakomodir kebutuhannya di dalam pembangunan daerah dan bisa menjadi masukan di perencanaan pemerintah baik dari tingkat desa sampai dengan Kabupaten, Provinsi dan secara Nasional,” ujar Meisy. (Ancha)