MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak telah dilakukan pada Rabu, 27 November 2024 kemarin.
Momentum pesta demokrasi ini tidak boleh menyisakan keretakan sosial ditengah masyarakat.
Jauh dari pada itu, harus mengedepankan panggung kompetisi yang berkualitas dan bijaksana.
Ketegangan politik dimasa kampanye, merupakan hal yang wajar dan konsekwensi dalam pesta demokrasi.
Masing-masing dari peserta Pilkada, tentunya mempunyai arah yang sama, yakni menghendaki kewenangan dan amanah dari masyakarat untuk kemajuan daerahnya.
Pengamat Politik Nurmal Idris mengatakan, ketegangan selama momentum pilkada khususnya pada kampanye merupakan hal yang wajar dalam pesta demokrasi.
Setelah dari itu, peserta Pilkada dan masyarakat harus bersatu kembali.
“Kalau pilkada kan sampainya pada masa pilkada saja. Jadi ketika pilkada sudah selesai mereka semua harus bersatu lagi karena sama-sama,” kata Nurmal, Kamis (28/11/2024).
Dia mengatakan, tidak ada gunanya saling mempertahankan kelompoknya karena berbeda pilihan di Pilkada.
Itu akan pembangunan daerah. Terpenting, saling merangkul dan wujudkan visi misi.
“Jadi kolaborasi dan kebersamaan itu jauh lebih baik daripadanya terpecah-pecah. Tentu fokusnya bagaimana mewujudkan visi misi dari masing-masing kandidat calon itu,” ucapnya.
Menurutnya, masyakarat harusnya mempunyai kedewasaan dalam berpolitik.
Dengan begitu, mereka menyadari bahwa dinamika Pilkada tidak boleh dipandang berlebihan.
“Kalau itu harapan kita semua bahwa masyakarat memiliki kedewasaan terkait dengan Interaksi mereka dibawa. Masing-masing pendukung memang harus ada kedewasaan untuk saling memahami bahwa persaingan di Pilkada itu tentu terjadi,” tukasnya.
Olehnya itu, ia berharap agar persatuan pasca Pilkada ini dapat dimulai dari kandidatnya masing-masing, sehingga masyarakat pun ikut dengan sendirinya.
“Tapi yang paling penting itu pasangan calonnya akrab dulu. Kalau Paslon nya rukun makan otomatis pendukungnya ikut. Kalau saya ya pasangan yang menang dia harus merangkul yang kalah. Oleh karena banyak juga visi misi dan program terbaiknya yang mereka miliki,” tandasnya.
Sementara Walikota Makassar Moh Ramadan Danny Pomanto mengatakan pencoblosan pilkada telah usai.
Olehnya itu, masyakarat diminta jaga kondusivitas dengan tidak melakukan euforia.
“Pencoblosan telah usai, hasil quick Count telah kita ketahui. Bagi pemenang jangan euforia, bagi yang belum menang ini semua bukan akhir dari segalanya,” ucapnya.
Dia mengatakan, siapapun pemenangnya nanti berdasarkan hasil putusan final oleh KPU, itu merupakan kemenangan semua rakyat.
Selain itu lanjut dia, masyakarat juga tidak mudah diadu domba dengan berita hoax.
“Kemenangan ini adalah kemenangan rakyat Indonesia, dan kita terus waspada terhadap berita-berita yang mengadu domba kita semua,” jelasnya.
Walikota Makassar dua periode ini mengimbau kepada masyarakat agar terus menjaga persaudaraan dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya pasca Pilkada.
“Kepada masyarakat Kota Makassar, marilah kita kembali ke keadaan yang normal karena kita semua bersaudara, dan Inshaaallah sambil menunggu hasil pilkada ini kita semua terus menjaga silaturahmi,” pungkasnya.(fadli)