Tim Hukum INIMI DIA Soroti Pj Sekda yang Diduga Intimidasi Lurah

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat (Pj) Sekda Kota Makassar, Irwan Adnan dituding melakukan intimidasi ke sejumlah Lurah. Tudingan tersebut disampaikan oleh tim Hukum pasangan calon (Paslon) IniMi DiA.

Menurut Ketua Tim Hukum IniMi DiA, Ahmad Riyanto, Irwan Adnan melakukan intimidasi ke lurah-lurah dengan cara menelpon, dengan harapan untuk mempengaruhi pilihan politik.

Baca juga:

Jawaban Ketua Tim Terkait Posisi Kedua INIMI Hasil Survey Indikator: Terkendali, Kita Gasspoll

“Bentuk intimidasi yang dilakukan dalam bentuk menelpon Lurah-lurah yang dianggap apa bisa mempengaruhi orang-orang dan ada screnshootnya,” kata Ahmad Riyanto, Kamis (31/10/2024).

Sikap Pj Sekda itu dianggap menciderai dan akan mengganggu jalannya pemerintahan. Apalagi, kata Ahmad Riyanto, kondisi ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

“Intimidasi akan mengganggu kinerja para ASN yang ada di kota Makassar terutama Laskar Pelangi dan RT rw-nya, karena sebelumnya juga ada apa upaya yang dilakukan untuk memeriksa HP dari seluruh RT RW. Hal ini setelah adanya komplain dari masyarakat karena ini merupakan bentuk pelanggaran privasi terhadap masyarakat,” ucapnya.

Baca juga:

GRIB Sulsel All Out Menangkan DIA di Pilgub Sulsel

“Dalam beberapa hari ini, itu informasi kami dapatkan dari masyarakat sendiri. Tindakan-tindakan demikian ini menurut kami sangat mengganggu proses demokrasi kita di Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Padahal menurutnya, perhelatan politik seharusnya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memilih pemimpinnya dengan cara-cara yang alim, demokratis serta berlangsung dengan cara jujur. Sehingga masyarakat mendapatkan pemilihan kepala daerah atau pemimpin yang berkualitas.

“Dalam pelaksanaan Pilkada 2024 kita mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bisa dapat mengawasi secara bersama-sama perhelatan pesta demokrasi di Sulawesi Selatan agar bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Menanggapi tudingan tersebut, Irwan Adnan mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan intimidasi, hal tersebut merupakan kewenangannya sebagai Pj Sekda dalam memberikan arahan kepada semua lurah, camat, dalam melaksanakn tugasnya dengan baik.

“Tidak ada intimidasi justru salah kalau mereka menganggap saya itu intimidasi, saya kan atasannya, saya mengajak untuk mereka bekerja dengan baik dengan fokus yang baik, dengan menjaga netralitas,” ungkap Adnan Kamis, (31/10/2024).

Ia mengatakan untuk tidak mengaitkannya dengan politik dan menjaga semua OPD dalam menjalankan pemerintahan dengan baik.

“Kenapa ini dihubung-hubungankan tim dengan lurah, jangan dihubungkan kasian punya mereka ini lurah. Saya jaga saya punya PNS, baik itu camat lurah, OPD, staf kita sampai dengan laskar pelangi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Adnan juga menyampaikan untuk melapor jika ada memang yang merasa di intimidasi.

“Jangan sampai mereka masuk ranah (politik) karena itu tidak dibenarkan. Kok ada istilah intimidasi, sampaikan kepada saya kalau ada lurah, camat, bahkan OPD pun yang merasa di intimidasi, intimidasinya seperti apa,” ungkapnya. (Kas/Nuni)