Percuma Menang di Pilkada Kalau Picu Konflik

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Jufri Rahman mengajak seluruh unsur masyakarat agar menjaga Pilkada serentak 2024 berjalan dengan damai dan sukses.

Jufri mengatakan, pelaksanaan pilkada sudah memiliki aturannya masing-masing. Sehingga, dia tegaskan bahwa percuma jika menang pilkada tapi memicu konflik ditengah masyarakat.

Baca juga:

Pemprov Sulsel Raih Penghargaan SDG’s Action Award 2024 Berkat Inovasi Pasti Beraksi

“Karena tidak ada gunanya menang (pilkada) kalau terjadi kerusuhan berkepanjangan. Tentu mereka tidak bisa bekerja, karena itu kita jadikan damai itu sebagai tujuan kita semua,” kata Jufri pada Sosialisasi Pilkada Damai Bagi Tokoh Agama, Dai, Jurnalis, Penyuluh Agama, dan Pemuda Lintas Agama, yang digelar Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulsel di Hotel Claro Makassar, Kamis (24/10/2024).

Dia mengatakan, semua pihak yang terlibat dalam kontestasi atau peserta yang ikut kontestasi Pilkada, sebaiknya menjadi role model bagi seluruh pendukungnya untuk menjaga kedamaian.

“Kita harus berupaya mewujudkan itu. Kita harus menjaga kedamaian itu supaya tidak terkoyak ataupun terlukai oleh hal-hal yang sebetulnya tidak perlu,” ucapnya.

Olehnya itu, Jufri mengajak semua elemen masyarakat berkontribusi dalam menciptakan Pilkada damai, termasuk dalam masa berlangsungnya Pilkada.

“Damai itu mahal. Karena mahalnya harus kita jaga. Karena begitu damai itu dirusak sedikit saja, ongkosnya itu besar. Baik itu ongkos materil maupun jiwa,” katanya.

Sementara, Ketua FKUB Sulsel Wahyudin Naro menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi FKUB untuk berperan membantu pemerintah di dalam menyosialisasikan seluruh kebijakan dalam rangka menjaga keutuhan dan harmonisasi didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Itu adalah merupakan tanggung jawab bersama, menjadi tujuan utama didalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Sebelumnya, kata Wahyudin, pihaknya telah menggelar kegiatan pelatihan jurnalistik dan konten kreator oleh pemuda lintas beragama yang bertujuan agar generasi muda dapat memfilter berita-berita yang dapat menyesatkan, yang dapat memprovokasi atau menjadi black campaign didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.(fadli)