Potensi Kampanye Hitam di Pilkada, Mafindo Ajak Masyarakat Bijak dalam Bersosial Media

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 ini hampir dipastikan akan muncul kampanye negatif atau kampanye hitam.

Hal tersebut disampaikan Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Jumrana dalam acara Diskusi bertajuk “Buzzer dan Black Campaign di Media Sosial Jelang Pilgub dan Pilwalkot/Pilbup Sulsel” kemarin.

Baca juga:

Perkuat Strategi Pemenangan, DIA Bakal Gelar Rakor Bareng 600 Komunitas

“Kampanye hitam sangat berbahaya karena cenderung menyerang personal dan memperlemah kewibawaan seseorang,” ujarnya.

Di era informasi saat ini, media sosial mulai marak digunakan oleh para kandidat untuk melakukan serangan kampanye hitam melalui buzzer.

“Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk bijak dalam bermedia sosial. Umumnya, kampanye hitam disebarkan di grup tertutup dan kemudian diperluas oleh anggota grup. Ini adalah gambaran kampanye hitam yang banyak disebarkan dalam bentuk kombinasi teks dan video,” harapnya.

Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli yang juga hadir dalam diskusi tersebut menilai bahwa media sosial sebagai alat kampanye memiliki dampak positif bagi keterkenalan kandidat. Namun, kondisi tersebut juga semakin memudahkan penyebaran berita bohong dan menciptakan kampanye hitam.

Oleh karena itu, Mardiana mengajak masyarakat untuk memahami tahapan Pilkada yang sedang berlangsung agar dapat mengetahui apakah informasi tersebut sesuai dengan tahapan atau tidak.

“Misalnya, isu mengenai surat suara yang telah tercoblos padahal belum ada yang dikeluarkan. Kita perlu menguji kebenarannya dengan memahami tahapan penyelenggaraan yang berjalan,” jelasnya.(**)