Bangun Kesadaran Finansial Berbasis Syariah, PKM UNM Gelar Workshop Penguatan Literasi Keuangan Syariah

GOWA, INIKATA.co.id – Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan syariah, Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar (UNM), menggelar kegiatan workshop di Resto A’kado Waroengta, Jalan Beringin, Tombolo, Kecamatan Sompa Opu, Sabtu (14/9) kemarin.

Workshop dengan tema  “Penguatan Literasi Keuangan Syariah & Pelatihan Perencanaan Keuangan Biaya Haji & Umrah” dihadiri tim pengabdian terdiri dari empat dosen.

Baca juga:

PIKK PLN UID Sulselrabar Salurkan 25 Bingkisan untuk Lansia Dhuafa

Keempatnya adalah, Dr.H. Azwar Anwar selaku ketua tim dengan anggota masing-masing Hj. Masnawaty S, Hajrah Hamzah dan Kartika. Selain itu hadir juga berbagai kalangan masyarakat seperti majelis talim, mahasiswa hingga pelaku usaha.

Dr. H. Azwar Anwar, selaku ketua tim
Pengabdian sekaligus narasumber mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengetahuan mendalam kepada peserta mengenai pentingnya literasi keuangan berbasis syariah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam workshop itu lanjut Azwar Anwar, peserta juga dibekali keterampilan dalam merencanakan keuangan untuk persiapan ibadah Haji dan Umrah.

Baca juga:

394 Jemaah Haji Asal Indonesia Wafat di Tanah Suci, Mayoritas Lansia

“Peserta diberikan penguatan pengetahuan dan keterampilan mengelola keuangan berdasarkan prinsip syariah,” kata Azwar Anwar dalam keterangannya, Senin (16/9).

Ia menambahkan, peserta diharapkan mampu memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim terutama rukun islam yang kelima.

Menurutnya, kegiatan ini sudah direncanakan sejak beberapa bulan
lalu dan merupakan kegiatan rutin yang didanai kampus. Adapun tema yang dipilih sangat relevan dengan
upaya bersama yang sedang dilakukan oleh berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi, yaitu pentingnya memperkuat literasi keuangan, khususnya dalam konteks syariah.

“Kita juga harus yakin bahwa Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan termasuk dalam hal keuangan,” tambahnya.

Azwar Anwar menjelaskan, diharapkan dengan pengelolaan keuangan yang baik sesuai syariah akan menjadikan seorang muslim mampu melaksanakan semua kewajibannya termasuk mampu melaksanakan rukun Islam secara lengkap, sehingga sempurna keislamannya.

“Jika pengelolaan keuangan sesuai dengan syariah itu maka akan menjadikan seseorang muslim yang melakukan salah satu rukun Islam,” jelasnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Bank Syariah Indonesia, Burhan yang juga sebagai
Kepala cabang Pembantu (KCP) Panakkukang.

Bank Syariah Indonesia memperkenalkan produk Tabungan Haji dalam bentuk investasi/tabungan emas. Tabungan Emas dianggap paling relevan dan menguntungkan bagi calon jamaah haji.

Perbandingan harga emas tahun 2020 dengan tahun 2024, mendekati dua kali lipat, yaitu sekitar 725,7 ribu tahun 2020 dan 1,35 juta tahun 2024.

“Artinya kalau kita berangkat haji plus pada tahun 2020 senilai dengan 150 gram atau Rp109 juta, maka tahun 2024 menjadi Rp204 juta,” kata Burhan.

“Akan tetapi kalau kita memiliki tabungan emas, tidak masalah, karena memiliki
nilai emas yang sama,” sambungnya.

Kegiatan ini pun disambut antusias oleh para peserta. Ibu Norma salah satu peserta yang mengikuti pelatihan mengungkapkan bahwa, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam mengatur keuangan secara islami.

“Saya jadi lebih paham tentang keuangan syariah dan bagaimana cara merencanakan biaya Haji dan Umrah dengan lebih baik,” katanya.

Di akhir acara, para peserta mendapatkan panduan praktis serta inspirasi tentang perencanaan keuangan keluarga termasuk biaya Haji dan Umrah dari dua pemateri terakhir, Hj. Masnawaty dan Hajrah Hamzah.

Diharapkan, melalui pelatihan ini, masyarakat dapat mempersiapkan keuangan mereka secara lebih
sistematis, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip syariah. (*)