Hadir di UIN Alauddin, Ahli Radar Jepang Bagi Tips jadi Ilmuwan Kelas Dunia

INIKATA.co.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mendapat kehormatan dengan kehadiran ilmuwan Indonesia yang diakui dunia, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., dalam kuliah umum yang diselenggarakan pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Prof. Josaphat, seorang ahli radar yang berkarir di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang ini berbagi wawasan mengenai kunci sukses untuk menjadi ilmuwan berkelas dunia.

Baca juga:

Kapolri Imbau Civitas Akademik Unhas Jaga Persatuan dan Kesatuan

Dalam kuliah umum ini, Prof. Josaphat menyampaikan refleksinya tentang mengapa banyak ilmuwan Indonesia gagal mendunia.

Ia menekankan pentingnya memulai dari hal-hal kecil seperti kebiasaan membuat catatan, melakukan riset secara berkelanjutan, serta menyusun roadmap hidup yang jelas.

“Kita harus sering mendengarkan isu-isu global untuk menempatkan posisi Indonesia dalam riset dunia,” ujar Prof. Josaphat di hadapan peserta kuliah umum.

Ia juga menambahkan bahwa seorang ilmuwan harus mampu menganalisis fenomena di sekelilingnya, mengembangkan kemampuan teoritis, serta tidak menjadikan penghargaan sebagai tujuan utama, melainkan sebagai bonus dari kerja keras.

Lebih lanjut, Prof. Josaphat menekankan pentingnya kepribadian yang kuat bagi seorang ilmuwan.

“Kepribadian yang sopan dan santun, semangat positif, menjaga harga diri, serta berbicara dan berpikir positif adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh ilmuwan berkelas dunia,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya optimisme, semangat tinggi, dan kemampuan bangkit dari kegagalan sebagai kunci untuk mencapai kesuksesan di dunia sains.

Prof. Josaphat juga membagikan rahasia produktivitasnya, yaitu menargetkan untuk menghasilkan setidaknya satu karya ilmiah setiap bulan.

Ia mengingatkan pentingnya melindungi hasil penelitian dengan hak paten sebelum dipublikasikan.

Menurutnya, banyak ilmuwan Indonesia yang melakukan presentasi di konferensi internasional sebelum mengurus hak paten, yang pada akhirnya membuat karya mereka rentan diambil alih oleh pihak lain.

Prof. Josaphat mengakhiri kuliah umum dengan pesan inspiratif bagi para ilmuwan muda.

“Bagikan pengetahuan yang kita miliki ke seluruh dunia, dan jadilah pionir dalam menciptakan karya-karya inovatif yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (*)