Musyawarah Tani Abulo Sibatang, DP2 Makassar Ajak Petani Jaga Lahan Produktif

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar menggelar musyawarah tani “Abulo Sibatang” di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Selasa (20/8/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas persiapan masa tanam rendengan 2024/2025 dan musim tanam gadu 2025, yang kini telah dimulai di Kota Makassar.

Baca juga:

Pendaftar Calon Pimpinan KPK Tembus 632 Orang

Kepala DP2 Kota Makassar, Evy Alprialty mengatakan kegiatan ini penting dilaksanakan untuk mengoptimalkan lahan pertanian di Kota Makassar demi hasil yang maksimal.

“Abulo Sibatang untuk mengimplementasikan strategi pertanian yang tepat, mengingat tantangan cuaca yang buruk dan ancaman kekeringan,” ucap Evy sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/8/2024).

Evy juga mengungkapkan alasan memilih Kelurahan Barombong sebagai lokasi kegiatan “Abulo Sibatang” karena Kecamatan Tamalate memiliki banyak lahan persawahan di antara tujuh kecamatan penghasil pertanian di Kota Makassar.

Baca juga:

DP2 Makassar Temukan 2 Ekor Sapi Kurban Terinfeksi Cacing Hati

“Kelompok tani yang hadir di Abulo Sibatang kali ini terdiri dari tujuh Kecamatan yang memiliki lahan sawah yang bisa memproduksi padi yang bagus,” jelas Evy.

Lebih jauh Evy juga membeberkan bahwa jumlah lahan sawah di Kota Makassar pada tahun 2017-2019 mencapai 2.063 hektar namun terjadi pengurangan hingga 1.453 hektar.

Pengurangan tersebut dikarenakan mengalami pengurangan karena banyaknya masyarakat yang menggunakan lahannya untuk jadi pembangunan perumahan dan juga banyak juga yang menggunakan lahan sawahnya untuk kegiatan lainnya.

Oleh karena itu, pihaknya menegaskan telah berkomitmen dengan membuat Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota Makassar. Serta, mengajak masyarakat dan kelompok tani untuk menjaga lahan-lahan pertanian produktif milik mereka.

“Kami meminta kepada masyarakat dan kelompok kelompok tani andalan dan nelayan andalan untuk tidak menjual semua lahannya yang berpotensi menghasilkan padi yang bagus kedepannya,” tutup Evy. (Rul)