Persebaya Surabaya Raih Kemenangan di Laga Pertama Liga 1

INIKATA.co.id – Liga 1 Indonesia 2024/2025 akhirnya resmi dimulai, dan Persebaya Surabaya memulai langkah mereka dengan kemenangan tipis atas PSS Sleman.

Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (11/8) malam, Persebaya berhasil mengamankan tiga poin pertama mereka berkat gol tunggal yang dicetak oleh Bruno Moreira lewat titik putih.

Baca juga:

Imbang Saat Hadapi PSM Makassar, Paul Munster Puas Persebaya Tidak Kebobolan

Pertandingan yang berlangsung sengit ini menyuguhkan drama dan ketegangan tinggi, seolah mengisyaratkan betapa kompetitifnya Liga 1 musim ini.

Sejak awal pertandingan, Persebaya Surabaya tampak mendominasi jalannya laga. Dengan penguasaan bola yang lebih baik dan permainan cepat yang mereka terapkan, Green Force, julukan Persebaya, berusaha menekan pertahanan PSS Sleman.

Namun, lini belakang PSS yang dikawal oleh bek tangguh seperti Cleberson Martins dan Fachruddin Aryanto, mampu menunjukkan soliditas yang membuat lini serang Persebaya cukup kewalahan.

Baca juga:

Diisukan Pindah dari Persebaya, Bruno Moreira: Kami Fokus ke Tim

Dalam 15 menit pertama, Persebaya masih cukup kesulitan menembus pertahanan yang dijaga rapat oleh PSS. Kiper Alan Jose Barnardon yang memiliki postur tinggi menjulang, berkali-kali berhasil mengamankan bola-bola crossing dan tendangan sudut yang dilancarkan oleh tim tuan rumah.

Masuk ke menit ke-30, serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Persebaya tetap tidak mampu membuahkan hasil. PSS Sleman yang bermain lebih bertahan, beberapa kali mencoba melancarkan serangan balik yang cukup cepat, namun belum ada ancaman berarti yang mereka ciptakan ke gawang Ernando Ari Sutaryadi.

Persebaya terus menekan, namun gol yang dinanti belum juga tercipta. Umpan-umpan silang yang dikirimkan oleh pemain sayap Persebaya, baik dari skema open play maupun bola mati, masih bisa dihalau oleh para pemain belakang PSS Sleman.

Dalam 15 menit terakhir babak pertama, kedua tim sama-sama kesulitan menciptakan peluang emas. Baik Persebaya maupun PSS Sleman kesulitan menembus pertahanan lawan masing-masing.

Persebaya yang lebih banyak menguasai bola tampak frustasi dengan kukuhnya tembok pertahanan PSS Sleman. Hingga wasit meniup peluit tanda akhir babak pertama, skor masih bertahan 0-0.

Memasuki babak kedua, pelatih Persebaya, Paul Munster, melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Kasim Botan menggantikan Alfan Suaib pada menit ke-46.

Pergantian ini diharapkan dapat menambah daya serang Persebaya yang di babak pertama terlihat kurang efektif. Di sisi lain, PSS Sleman juga mencoba melakukan beberapa perubahan strategi untuk memperbaiki performa mereka.

Kedua tim tetap bermain agresif di babak kedua, namun Persebaya masih mendominasi penguasaan bola. Masuk menit ke-60, suasana pertandingan semakin memanas ketika pelatih PSS Sleman, Wagner Lopes, mendapatkan kartu kuning dari wasit akibat protes kerasnya terhadap keputusan wasit.

Pertandingan semakin dramatis ketika pada menit ke-63, wasit memutuskan untuk melakukan pengecekan VAR terkait kemungkinan penalti bagi Persebaya setelah terjadi insiden handball yang melibatkan Hokky Caraka, pemain PSS Sleman.

Namun, setelah dilakukan pengecekan VAR, wasit memutuskan bahwa aksi Hokky Caraka bukanlah handball dan tidak ada penalti yang diberikan.

PSS Sleman juga melakukan pergantian pemain pada menit ke-62 dengan memasukkan Nicolao Cardoso menggantikan Ricky Cawor untuk menambah kekuatan di lini depan. Namun, masuknya Nicolao belum memberikan perubahan signifikan pada serangan PSS Sleman yang masih belum mampu menembus rapatnya pertahanan Persebaya.

Momen krusial akhirnya tiba pada menit ke-75. Persebaya Surabaya mendapat hadiah penalti setelah Kasim Botan dilanggar di dalam kotak penalti oleh pemain belakang PSS Sleman.

Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Bruno Moreira, striker andalan Persebaya, maju sebagai eksekutor. Dengan penuh percaya diri, Bruno berhasil melesakkan bola ke sudut kanan gawang, mengecoh kiper Alan Jose Barnardon yang melompat ke arah sebaliknya. Gol ini membuat Persebaya Surabaya unggul 1-0 dan stadion pun bergemuruh menyambut keunggulan tim tuan rumah.

Setelah berhasil unggul, Persebaya Surabaya tidak mengendurkan serangan. Dalam 15 menit terakhir pertandingan, mereka terus menggempur pertahanan PSS Sleman dengan harapan menambah gol. Namun, meskipun beberapa peluang berhasil diciptakan, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Di sisi lain, PSS Sleman mencoba bangkit dan menyamakan kedudukan, tetapi usaha mereka selalu kandas di tengah jalan.

Hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Persebaya Surabaya. Kemenangan ini tentu menjadi awal yang positif bagi Persebaya di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Dengan raihan tiga poin di laga pembuka, mereka memulai kompetisi dengan penuh optimisme untuk terus bersaing di papan atas klasemen.

Dari statistik pertandingan, terlihat jelas bagaimana dominasi Persebaya Surabaya dalam penguasaan bola dengan 66% ball possession berbanding 34% milik PSS Sleman. Akurasi tembakan Persebaya juga cukup baik, mencapai 37%, meskipun PSS Sleman dengan akurasi tembakan 25% juga sempat memberikan perlawanan yang merepotkan.

Sementara itu, dalam hal akurasi umpan, Persebaya kembali unggul dengan catatan 82% dibandingkan 77% milik PSS Sleman. Statistik ini mengindikasikan bagaimana Persebaya mampu mendominasi jalannya pertandingan, meskipun PSS Sleman tetap memberikan perlawanan yang cukup tangguh.

Dalam pertandingan ini, starting eleven Persebaya Surabaya terdiri dari Ernando Ari Sutaryadi di posisi penjaga gawang, diikuti oleh Arief Catur Pamungkas, Ardi Idrus, Slavko Damjanovic, dan Kadek Raditya Maheswara di lini pertahanan.

Sementara itu, lini tengah diisi oleh Mohammed Rashid, Gilson Costa, dan Francisco Rivera yang bertugas sebagai playmaker. Di lini depan, trio Alfan Suaib, Bruno Moreira, dan Flavio Silva menjadi andalan untuk membobol gawang lawan.

Di kubu PSS Sleman, mereka menurunkan Alan Jose Bernardo sebagai penjaga gawang, dengan Cleberson Martins, Fachruddin Aryanto, Muhammad Abduh Lestaluhu, dan Phil Ofosu Ayeh di lini belakang.

Untuk lini tengah, PSS Sleman mengandalkan Kim Jeffrey Kurniawan, Paulo Oktavianus Sitanggang, dan Moon Chang-jin, sementara di lini serang mereka menurunkan Ricky Cawor, Gustavo Tocantians, dan Hokky Caraka.

Secara keseluruhan, pertandingan ini menunjukkan bahwa Persebaya Surabaya memiliki potensi besar untuk bersaing di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Meskipun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti efektivitas serangan dan penyelesaian akhir, kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Green Force untuk terus melangkah lebih jauh di kompetisi ini.

Di sisi lain, PSS Sleman harus segera melakukan evaluasi terhadap performa mereka. Meskipun menunjukkan pertahanan yang solid, serangan balik mereka masih belum efektif dalam mengancam gawang lawan. Perjalanan masih panjang, dan PSS Sleman perlu segera bangkit untuk bersaing dengan tim-tim kuat lainnya di Liga 1.

Kemenangan ini juga menambah semangat dan motivasi para pemain Persebaya Surabaya untuk terus memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Dukungan penuh dari Bonek—sebutan untuk pendukung setia Persebaya—tentu akan menjadi faktor penting yang bisa mengangkat performa tim ini di laga-laga berikutnya.

Dengan dukungan yang kuat dan kerja keras, Persebaya Surabaya memiliki peluang besar untuk meraih prestasi yang lebih gemilang di Liga 1 Indonesia musim ini. (JawaPos/Inikata)