2.630 Mahasiswa UIN Alauddin Ikuti Pembekalan KKN Angkatan 75

INIKATA.co.id – UIN Alauddin Makassar menggelar pembekalan peserta Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 75 dengan mengusung tema “Memperkuat Peran Mahasiswa dalam Mengarusutamakan Moderasi Beragama di Masyarakat” yang digelar di Auditorium pada Rabu 10 hingga 12 Juli 2024.

Jumlah mahasiswa peserta pembekalan KKN sebanyak 2630 orang, terdiri dari 815 mahasiswa, dan 1817 mahasiswi. Dari jumlah tersebut, FAH 203 mahasiswa, FST 209, FKIK 283, FSH 242, FUF 289, FEBI 291, FDK 414, serta FTK 511 mahasiswa.

Baca juga:

Ilmu Komunikasi UINAM Sukses Gelar Kreasi Festival

Hal itu disampaikan Ketua Panitia sekaligus Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr H Muh Saleh Ridwan M Ag dalam laporannya.

“Lokasi KKN terdiri 8 kabupaten, 24 kecamatan, 19 kelurahan dan 218 desa. Gowa dan Takalar empat kecamatan, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Bone tiga kecamatan, serta kepulauan selayar satu kecamatan,” katanya.

Sekretaris LP2M, Prof Dr H A Marjuni M Pd I dalam sambutannya meminta mahasiswa untuk lebih peka terhadap kehidupan sosial. LP2M terang dia, terus bertransformasi dalam komitmen mutu mengenai aktivitas mahasiswa saat ini.

“Disamping menjadi generasi muda yang peka terhadap kehidupan sosial, tetapi juga menjadi mahasiswa yang mampu melakukan sinkronisasi antara paradigma keilmuan dan paradigma keagamaan sehingga mampu menjadi pionir di masa mendatang. LP2M senantiasa mengharapkan kerjasama kita semua untuk mengikuti kegiatan pembekalan ini hingga selesai,” pintanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr H Kamaluddin Abunawas M Ag yang hadir mewakili Rektor untuk membuka kegiatan ini.

“Mewakili Rektor UIN Alauddin Makassar, menyampaikan selamat kepada saudara yang akan melaksanakan KKN Angkatan 75. Itu artinya proses perkuliahan saudara berjalan dengan baik. Sebab sekaligus saudara akan melakukan KKN tapi nilai kumulatifnya tidak sampai maka otomatis akan ditolak oleh panitia,” tuturnya.

Ia memprediksi bahwa tahun ini, di atas 70 persen akreditasi Prodi akan mencapai unggul. Hal itu lantaran sampai akhir Agustus kedepan UIN Alauddin akan melakukan reakreditasi dan ISK sebanyak 33 Prodi yang akan didorong untuk mendapatkan akreditasi unggul.

“Bahkan visi selanjutnya adalah bagaimana kita di UIN Alauddin dari unggul bisa menjadi akreditasi international,” paparnya.

Berkaca pada tema yang diangkat, hal tersebut menurutnya bukan hanya sekadar slogan. Ia meminta agar calon mahasiswa KKN harus memahami maksud dari pilar moderasi beragama.

Ada empat pilar moderasi beragama yang mesti jadi pegangan mahasiswa, pertama adalah komitmen kebangsaan. Mahasiswa dibekali dengan menjaga kecintaan kepada bangsa dan negara.

Kedua adalah toleransi. Bukan hanya dalam konteks agama, tetapi dalam berbagai hal, karena karakter dan pemikiran setiap manusia berbeda. Dalam islam kata dia, kebenaran itu tidak satu, bisa lebih dari satu.

Ketiga yakni anti kekerasan. Dalam bermasyarakat kadang sering terjadi hal yang cukup berbeda dengan apa yang sering kita saksikan. Mahasiswa diminta untuk tidak melakukan hal yang bertentangan dengan hukum.

“Pilar keempat adalah akomodatif terhadap budaya. mahasiswa akan menyaksikan ragam budaya yang berbeda di lokasi. Peserta KKN harus memberi pemahaman jika melihat sesuatu yang dianggap menyimpang dengan cara-cara yang positif,” imbuhnya.

Prof Kamaluddin juga menyinggung dalam hal penerimaan mahasiswa, UIN Alauddin selalu berada di urutan terbaik, masuk empat besar dari 60 PTKIN yang ada di Indonesia. Artinya, masyarakat umum masih menaruh kepercayaan kepada UIN Alauddin.

“Pesan pentingnya adalah jaga almamater, jangan sampai ternodai, jaga marwah kampus. Jaga kesehatan selama di lokasi KKN, jaga akhlaknya. Menghindari image negatif UIN Alauddin di tengah masyarakat,” pungkasnya berharap. (*)