MAKASSAR, INIKATA.co.id – Jemaah haji kloter 7 Debarkasi Makassar tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (28/6/2024) malam.
Sejumlah jemaah kloter 7 yang tiba di ini sujud syukur sebagai bentuk kesyukuran karena tiba di tanah air dengan selamat.
Jemaah kloter 7 Debarkasi UPG Makassar berjumlah 450 orang dari dua Kabupaten di Sulawesi Barat masing dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju Tengah.
“Atas nama PPIH Debarkasi Makassar mengucapkan selamat datang kembali di tanah air. Alhamdulillah kloter 7 berangkat 450 dan juga kembali 450,” ucap H. Fathurrahman Ketua Bidang pendistribusian air Zamzam PPIH Debarkasi Makassar, Sabtu (29/6).
Sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal, jemaah kloter 7 ini terlebih dahulu menjalani prosesi penerimaan dan penyerahan oleh PPIH Debarkasi Makassar kepada Pemerintah Daerah dari kedua kabupaten tersebut.
Menurut Kabid PAIS Kanwil Kemenag Sulsel ini, meskipun cuaca ekstrem dan dengan durasi waktu 42 hari di tanah suci, akan tetapi karena semangat dan keihklasan menjalaninya sehingga semuanya sehat walafiat dan selamat tiba kembali di tanah air.
Salian itu, Fathurrahman juga mengimbau jemaah kloter 7 agar membuktikan kemabruran hajinya dengan terjadinya perubahan mendasar pada diri pribadi masing-masing setelah berhaji.
“Insya Allah jemaah semuanya menyandang predikat haji mabrur. Indikatornya adalah ada perubahan yang sangat mendasar, yang tadinya biasa-biasa saja menjadi lebih baik, dan rajin bersedekah. Itu yang harus dibuktikan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele yang menerima jemaah kloter 7 ini mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada PPIH dan semua pihak yang memiliki komitmen dan konsisten dalam memberikan pelayanan kepada tamu-tamu Allah.
Kepada jemaah asal Majene dan Mamuju Tengah, Andi Achmad Syukri menyampaikan 5 pesan, yaitu jemaah harus menjaga predikat hajinya, menjadi teladan dan panutan, meningkatkan kualitas ibadahnya, senantiasa membangun kekompakan dan kebersamaan, serta mendoakan pemerintah. (Fadli)
