Bulukumba Duduki Peringkat Terendah Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulsel

BULUKUMBA, INIKATA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulukumba merilis data Indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.

Kabid Humas Diskominfo Andi Ayatullah Ahmad menyebutkan ada 5 indikator makro yang dirilis sebagai data terkini, yaitu Tingkat Kemiskinan, Ketenagakerjaan, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi.

Baca juga:

Semarakkan HJB 693, Korpri Bone Sukses Gelar Bone Choir Festival 2023

Secara umum kelima indikator tersebut menunjukkan capaian yang positif. Misalnya tingkat kemiskinan Bulukumba terus menurun dari 31,29 ribu pada tahun 2022, turun 30,65 ribu pada tahun 2023 atau mencapai 7,22 persen.

Jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sejak 2021 hingga 2023. Artinya, baik secara jumlah maupun persentase, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin.

“Angka 7,22 persen ini juga menempatkan Bulukumba pada posisi ke-6 terendah di Sulawesi Selatan,” kata Andi Ayatullah, Senin (27/5/2024).

Baca juga:

Juni 2024, Inflasi YoY di Sulsel Sebesar 2,03 Persen

Meski posisi ke-6 terendah, lanjut Andi Ayatullah, Kabupaten Bulukumba menempati posisi pertama dengan kemiskinan terendah di Wilayah Selatan- selatan yang terdiri dari Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai dan Kepulauan Selayar.

“Artinya apa, meskipun semua kabupaten di Wilayah Selatan-selatan memiliki jumlah penduduk lebih kecil dibanding Bulukumba, namun persentase penduduk miskinnya lebih besar,” tambahnya.

Sementara Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) juga meningkat, dari 3,81 persen tahun 2022 menjadi 4,11 persen tahun 2023. Konstribusi PDRB masih didominasi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 37,59 persen, disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 16,59 persen.

Selanjutnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Meski ada kenaikan dari 1,26 persen di tahun 2022 menjadi 1,31 persen tahun 2023, namun angka 1,31 per Agustus 2023 ini menjadi angka terendah di antara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bulukumba disusul oleh Enrekang 1,53 persen dan Sinjai 1,69 persen.

Penduduk usia kerja di Kabupaten Bulukumba sebanyak 350.680 orang yang terdiri dari angkatan kerja 248.205 orang dan bukan angkatan kerja 102.475 orang.

Dari 248.205 orang angkatan kerja ini, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 244.955 orang sepanjang periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023.

Sementara itu, untuk tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Bulukumba juga terus naik. Pada tahun 2021 sebesar 72,02 lalu tahun 2022 sebesar 72,75 dan tahun 2023 sebesar 73,64.

Angka IPM ini diambil dari indikator Umur Harapan Hidup saat Lahir, 74,01 tahun, rata-rata lama sekolah 8,26 tahun, harapan lama sekolah 13,43 tahun, dan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan sebesar Rp11.392.000.

Angka IPM 73,64 pada tahun 2023 ini masuk pada IPM Level Tinggi dan menempatkan Bulukumba pada posisi ke-9 teratas capaian IPM di antara 24 kabupaten kota di Sulsel.

“Untuk data Inflasi per April 2024, Bulukumba berada pada posisi terendah sebesar 2,14 persen menyusul Kota Parepare 2,19 persen dan Kota Makassar sebesar 2,33 persen,” pungkasnya. (Ronald)