MAKASSAR, INIKARTA.co.id – Siswa demo kepala sekolah di wilayah Sulawesi Selatan terjadi di beberapa lokasi. Kejadian ini terlihat adanya dugaan ketidakcocokan antara guru, siswa dan kepala sekolah itu sendiri.
Dari catatan, kejadian itu pernah terjadi di SMA 17 Makassar, SMA 20 Makassar dan SMA 8 Bulukumba. Dua sekolah diantaranya (SMA 20 dan 8) saat ini masih dalam penyelidikan Inspektorat sedangkan SMA 17 Makassar berujung pada rotasi terhadap Kepsek dan beberapa guru yang terbukti tidak harmonis.
Menyikapi kejadian itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin terus melakukan mitigasi fenomena siswa demo kepala sekolah. Menurutnya, sekolah memang seperti bom waktu yang menunggu untuk meledak.
“Sekolah ini memang seperti bom waktu menunggu hal-hal begini, karena itu tadi, hanya persoalan perbedaan pendapat antara guru dan Kepsek mungkin dari hasil itu muncul ketidaksukaan antara mereka inilah menjadi satu titik noda artinya tidak ketemu,” ujar Iqbal, Senin (25/3/2024)
Apalagi kata Iqbal, banyak orang yang mengincar jabatan kepsek. Maka dari itu fenomena ini menjadi rawan disalahgunakan. Sehingga, harus dimitigasi sedini mungkin.
Jika demo menyeruak maka mau tidak mau kepsek akan dinonaktifkan sementara. Agar Inspektorat dan Disdik Sulsel dapat melakukan pemeriksaan. Dan proses belajar mengajar tidak terganggu.
“Supaya bisa cepat kita mitigasi, karena kalau ribut (terjadi demo), satuji kita ambil kesimpulan kita nonaktifkan dulu (kepseknya) karena yang bertanggung jawab managerial sekolah itu kepsek,” bebernya.
Disdik Sulsel melakukan serangkaian langkah mitigasi. Termasuk memaksimalkan para Cabang Dinas (Cabdis) Disdik Sulsel di berbagai daerah.
Kata Iqbal, sebelumnya tidak terlalu rutin melakukan monitoring terhadap sekolah-sekolah sehingga masalah seperti demo akhirnya terulang.
Pihaknya juga mengaku telah berusaha mengubah itu. Jika cabdis rutin melakukan peninjauan, masalah dapat diidentifikasi dan dimitigasi lebih dini.
“Karena yang selama ini terjadi tidak pernah ada itu, tidak pernah ada terjadi begitu, ada pi kejadian baru mereka (cabdis) turun,” keluhnya.
“Makanya saya minta cabdis ke sekolah kan ada kepala seksi SMAnya, Seksi SMK supaya dia harus di sekolah selalu, lihat perkembangannya supaya hal hal nanti bisa jadi meledak mereka tahumi dan bisa lakukan mitigasi secepatnya,” sambungnya.
Selain itu, ia juga akan membuka nomor pengaduan bagi siswa, guru ataupun warga sekolah yang memiliki komplain.
Selain itu pihaknya juga mengimbau kepada para siswa untuk tidak melakukan demo di sekolah. Melainkan dengan cara yang lebih santun seperti musyawarah dalam Forum OSIS.
“Jangan sampai siswa melakukan hal-hal seperti ini aksi aksi demo, meskipun ini negara demokrasi tidak apa-apa mengeluarkan pendapat tapi ada cara cara yang santun,” terangnya.
Menurut Iqbal komunikasi dan leadership dari kepsek juga harus selalu dikedepankan. Karena kepsek merupakan pemimpin yang harus merangkul semua pihak meski berbeda visi.
“Ini yang mau diubah, bahwa kita ini satu atapki, kepala sekolah itu harus mewadahi semua di dalam meski ada guru yang tidak disukai haruski proporsional,” jelasnya.
Sebelumnya, Inspektur Pembantu Bidang Pencegahan dan Investigasi, Inspektorat Sulsel, Muhammad Salim Basmin juga menyampaikan bahwa pihaknya memeriksa SMA 20 Makassar.
“Saya sudah dapat infonya, sudah ada komunikasi dengan Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang SMA, Disdik Sulsel, Harpansyah menyampaikan, alasan para siswa mendemo karena ada ketidakpuasan dalam di sekolah itu antara siswa dan guru dengan kepseknya.
“Ada ketidakpuasan siswa dan guru dengan kepseknya,” singkat Harpansyah. (Fadli)