MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin secara blak-blakan menyebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di daerahnya sekedar pelipur lara. Sindiran itu disampaikan di tengah polemik Eks Direksi PT SCI (Perseroda) keberatan dengan pemberhentian dari jabatannya.
Bahtiar mengatakan, sebagian BUMD di Sulsel tidak diberdayakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat, tapi justru hanya menjadi tempat tongkrongan orang-orang tertentu.
“BUMD kita itu saya sebut BUMD pelipur lara. Iye, apa itu pelipur lara, hanya untuk tongkrongan kawan sahabat-sahabat saja,” ucap Bahtiar ketika sambutan di Rapat Paripurna DPRD Sulsel, Kamis (28/3/2024).
Dia menegaskan supaya ada perbaikan BUMD dengan memperhatikan cara kerja yang dilakukan BUMN. “Jadi saya kira tidak boleh lagi kita Kelola seperti itu. Kita belajar dari BUMN, waktu reformasi ada ribuan anak perusahaan,” ungkapnya.
Salah satu BUMD yang disoroti Bahtiar, ialah Perseroda. Perusahaan tersebut telah dievaluasi dengan menggantikan Komisaris hingga Direksinya, karena tidak memberikan deviden yang menguntungkan.
“Saya kira ini kita perbaiki betul, saya tidak kenal (Tenri Abeng), jujur. Terlalu jauh umur saya dengan beliau dan saya terlalu junior. Saya beranikan diri demi kepentingan masyarakat Sulawesi Selatan saya menghadap ke beliau,” terangnya.
“Puang tabe kita itu sudah mengurus Indonesia cuman satu yang belum kita urus, kampung ta, jadi saya sekarang tugaskan untuk memimpin dan ingin BUMD kita maju dan kita pimpin perubahan itu dan tanpa digaji, dan beliau memimpin komisaris utama Perseroda,” tutur Bahtiar.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Dan Administrasi Pembangunan (Etbang) Setda Provinsi Sulsel, Junaedi mengatakan dari target Rp15 miliar lebih, Perseroda hanya mencapai Rp3 miliar sehingga dalam APBD Perubahan 2023 dilakukan penyesuaian target menjadi Rp1,7 miliar.
“Jadi kan yang pertama memang tiga Perseroda yang ditargetkan tahun ini dengan minimal kontribusi PAD masing-masing itu tidak ada yang capai target, yaitu PT Bank Sulselbar, PT Jamkrida dengan PT SCI itu tidak ada yang capai target,” ujar Junaedi, Minggu (1/10/2023).
“Kalau PT SCI itu dari target awalnya Rp15 miliar yah bisa disetor itu hanya mampu Rp3 miliar, sehingga di APBD perubahan dilakukan penyesuaian,” sambungnya.
Padahal, kata dia, DPRD Sulsel sangat berharap agar jajaran direksi Perseroda ini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui penggunaan aset yang sudah diberikan.
“Saya kira DPRD provinsi sangat berharap bahwa Perseroda BUMD milik Pemprov Sulsel kedepannya bisa memberikan andil yang cukup maksimal, artinya pembentukan BUMD kan menjadi kontributor PAD, dari hasil evaluasi di triliunan III tahun ini tidak mencapai target,” imbuhnya. (Fadli)