Jelang Ramadan, Sejumlah Harga Komoditas Pangan Masih Meroket

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Kenaikan harga bahan pokok kerap menjadi isu di masyarakat jelang Ramadan.

Seminggu jelang Ramadan, harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional masih terus meroket.

Berdasarkan pantauan tim redaksi di Pasar Pa’baeng-baeng, harga beras premium masih di angka Rp 18.000 per kilogram, sementara harga beras medium mencapai Rp 15.000 per kilogram. Harga tersebut belum mengalami penurunan sejak mengalami lonjakan di awal Februari 2024 lalu.

Selain beras, harga telur ayam dan telur bebek juga mengalami kenaikan. Telur ayam ras yang semula Rp 55 ribu/rak, per hari ini naik menjadi Rp 58 ribu/ rak . Begitupula dengan telur bebek, sebelumnya harga telur bebek hanya di kisaran Rp 75 naik menjadi Rp 90 ribu/rak.

Harga minyak goreng juga mengalami kenaikan. Harga minyak subsidi merek KITA berada dikisaran Rp 15 ribu per liter dari yang semula hanya Rp 14 ribu/liter. Sementara harga minyak goreng premium berada di angka Rp 20 ribu/ liter.

Sejumlah jenis cabai juga mengalami perubahan harga jelang ramadan. Harga cabe merah besar berada dikisaran harga Rp 60 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit mengalami sedikit penurunan yang semula Rp 80 per kilogram diawal tahun, turun menjadi Rp 55 ribu per kilogram.

Demikian pula dengan harga tomat. Harga tomat yang di awal tahun sempat meroket di angka Rp 20 ribu per kilogram, saat ini turun dikisaran harga Rp 10 ribu per kilogram.

Harga Bawang merah dan bawang putih tercatat belum mengalami perubahan sejak awal tahun, yakni Rp 40 ribu per kilogram untuk harga bawang putih dan bawang merah Rp 33 ribu perkilogram.

Daging ayam juga mengalami lonjakan, satu minggu menjelang Ramadan, harga daging ayam mencapai Rp 33.000 hingga Rp 35.000 per kilogram yang semula Rp Rp. 27.000 per kilogram

Pemerintah kota Makassar mulai genjar melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional untuk menjaga harga tetap stabil di masyarakat.

Kepala DKP Makassar, Alamsyah Sahabuddin mengatakan, operasi pasar dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan bahan pangan jelang Ramadan.

“Jadi salah satu tujuannya, untuk menjaga keseimbangan harga pangan dan melihat ketersediaan pangan yang ada di pasar-pasar,” kata Alamsyah, Rabu (6/3/24).

Dia berharap, operasi pasar yang dilakukan pemkot Makassar bisa membantu masyarakat serta mampu menekan laju inflasi di kota Makassar.

“Di situlah pemerintah masuk, menjaga kestabilan harga,” ucap Alamsyah.

Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kota Makassar Fatur Rahim mengatakan, fenomena kenaikan harga di pasar tradisional sering terjadi seminggu jelang Ramadan.

Untuk itu, ia mengimbau kepada pedagang agar menggunakan standar harga yang diberikan oleh pemerintah.

“Ada juga standarisasi yang kita ingatkan. Harga yang benar ke masyarakat itu begini. Jika terjadi lonjakan, masyarakat tahu, penjual juga tahu sebaiknya kita mengambil (standar) harga di sini,” kata Fatur.(mawar)