Santri Ponpes di Makassar Meninggal Diduga Dianiaya Senior

MAKASSAR, INIKATA.co.id – ALR (14) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur,an Al Imam Ashim yang berada di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh seniornya sendiri.

Pasca kejadian tersebut, korban menjalani perawatan medis selama lima hari, kemudian menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Grestelina Makassar pada Selasa (20/2) dini hari.

H. Rizal Jamaluddin, paman korban mengaku penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis lalu (15/2) di pondok pesantren. Korban diduga dianiaya oleh seniornya berinisial AW (15)

“Korban dipukul oleh seniornya di Ponpes,” kata paman korban, H Rizaldi kepada wartawan, Selasa (20/2).

Akibat penganiayaan itu, korban tidak sadarkan diri dan kejang-kejang. Saat dilarikan ke rumah sakit, ALR disebut mengalami pendarahan di bagian kepalanya.

“Ada pendarahan di kepalanya makanya langsung dioperasi. Pasca operasi itu, korban tak sadarkan diri. Koma dan sampai meninggal tadi tidak pernah sadar,” jelasnya.

Belum diketahui motif dari penganiayaan tersebut. Tapi, Rizaldi mengaku telah melaporkan peristiwa ini di Polrestabes Makassar

Terpisah, Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Dharma Negara membenarkan adanya laporan tersebut. Kasus penganiayaan ini tengah dalam proses penyelidikan.

“Benar, laporannya ada. Sementara kami tindaklanjuti,” singkatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *