Jaga Lingkungan Perkotaan, Danny Pomanto Terapkan Transportasi Hijau di Makasaar

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Jumlah kendaraan bermotor di wilayah perkotaan semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Masyarakat saat ini lebih memilih membeli dan menggunakan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi.

Alhasil, peningkatan emisi karbon tak terhindarkan. Atas dasar tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bakal menerapkan transportasi hijau (green transportation) di kota Makassar.

Danny sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan pemktot Makassar telah menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas pejabat pemkot.

Kendaraan layanan kesehatan seperti mobil Dottoro’ta diganti menjadi mobil listrik.

Bahkan, pihaknya kata dia, Bus Listrik Pariwisata atau Commuter Metromoda (Co’mo), untuk mengantar wisatawan berkunjung ke lorong-lorong wisata ditargetkan beroperasi tahun ini.

“Inikan baru sosialisasi, tetapi kita bisa lihat, mobil dinas kita listrik, Dottoro’ kita sudah listrik, mobil Co’mo kita akan produksi tahun ini,” kata Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, Selasa (27/2/24).

Demikian pula dengan rencana pembangunan rel kereta api di Makassar. Danny mengaku tetap akan mempertahankan konsep elevated atau rel kereta api layang.

Danny menyebut, memilih feeder kereta apinya dengan metro kapsul, lantaran bentuknya yang kecil, sehingga cocok dengan akses jalan yang kecil di sekitarnya.

Pria berlatar pendidikan arsitektur ini mengungkapkan kebutuhan transportasi darat-timur adalah kebutuhan transportasi yang mendesak.

Dalam penelitiannya 15 tahun lalu, diketahui perpindahan orang dari barat ke timur Makassar, penumpangnya mencapai 675 ribu. Yang mana, berpindah dari permukiman sebelah timur ke barat sebagai tempat kerja.

“Apalagi hari ini maka hipotesisnya hampir 1 juta orang bergerak barat timur tiap hari,” ujar Danny

“Kebutuhan feeder kita setelah KA stasiunnya berhenti di new port l, maka metro kapsul yang akan melayani bangkitan dan tarikan transportasi timur-barat,” ungkapnya.

Alhasil, Danny mengundang para peneliti dan profesor dari berbagai universitas terkemuka dalam Rapat Koordinasi Khusus Pemerintah Kota Makassar, sebagai bekal pejabat Pemkot Makassar mengambil keputusan.

“Kebutuhan low carbon ialah bukan kebutuhan saya sebagai wali kota, tetapi kebutuhan hidup kita semua untuk kota Makassar yang baik untuk semua,” ucapnya. (C/Mwr)