Kunjungannya Disambut Antusias Warga, dr. Udin Malik Semakin Jadi Idola di Dapilnya

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Semakin mendekati hari H pemilihan anhgota legislatif (Pileg) 2024, dr. Udin Sahputra Malik, seperti menjadi idola masyarakat di daerah pemilihann atau dapilnya.

Hal itu terlihat saat calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Makassar nomor urut 3 dari PDIP untuk dapil III (Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya) itu berkunjung ke Jalan Biring Romang, RT 04/RW 05, Lorong 8, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, Kamis (4/1/2024).

Sejumlah warga setempat tampak antusias menyambut kedatangan dr. Udin Malik.

Tak hanya itu, warga juga berbondong-bondong membuntuti dr. Udin Malik. Bahkan banyak yang memanfaatkan kesempatan itu dengan mengambil gambar atau berfoto bersama menantu Walikota Makassar tersebut.

“Banyak-banyak ini warga berkumpul di sini,” kata Dokter Udin sambil melempar senyum ke warga.

Di lokasi tersebut, sosok yang dikenal memiliki kepedulian sosial tinggi dan konsen dalam memfasilitasi penyelesaian persoalan kesehatan dan pendidikan itu pun tak lupa menanyakan kondisi kesehatan warga yang berkumpul dan membuntutinya.

“Bagaimana kabar ta semua, semoga sehat-sehat semua ya,” tuturnya.

Sekadar diketahui, selama ini dr. Udin Malik yang merupakan lulusan Fakuktas Kedokteran Unhas dengan predikat Suma Cumlaude itu memang dikenal sebagai sosok yang peduli dan konsen dengan persoalan kesehatan dan pendidikan warga.

Untuk persoalan kesehatan, ia menjadi salah satu garda terdepan dalam pencegahan stunting di Kota Makassar. Melalui program 1 Anak 1 Warung Makan yang digagasnya, sudah cukup banyak anak-anak penderita stunting yang terbantu.

Begitu pun untuk persoalan pendidikan. Selain menginisiasi gerakan Makassar Siap Sekolah atau yang disingkat Massikola yang telah berhasil mengembalikan sekitar 400-an Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS) kembali mendapatkan pendidikan yang layak, pendiri Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) itu juga saat ini tengah berupaya mendorong penyederhanaan seragam sekolah.

“Masalah seragam sekolah ini dianggap biasa-biasa saja. Padahal, terkait seragam sekolah ini yang banyak dikeluhkan masyarakat. Karena ada yang disuruh bayar sampai Rp1,8 juta, katanya untuk kepentingan seragam. mulai kaos kaki, baju, tas, topi, dan lainnya,” ujar dr. Udin Malik.

“Ini yang harus dikomunikasikan dengan pihak sekolah, harus diperjuangkan untuk penyederhanaannya. Karena parahnya, ada sekolah yang menerapkan tidak boleh masuk sekolah kalau belum lunas. Dan biaya itu tidak bisa dicicil,” sambungnya.

Padahal menurut dia, ada banyak yang bisa dicontoh untuk baju seragam sekolah. Salah satunya seperti sekolah-sekolah di Jepang. (**)