MAKASSAR, INIKATA.co.id – Masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU beberapa hari terakhir yang dikeluhkan warga ternyata terkendala pada distribusi.
GM Pertamina MOR VII Sulawesi Erwin Dwiyanto mengatakan kelangkaan BBM jenis solar yang dikeluhkan sebenarnya bukan disebabkan karena ketersediaan yang tidak cukup. Tapi distribusi ke SPBU yang dilakukan penyesuaian.
“Kendala distribusi aja, karena terjadi peningkatan konsumsi masyarakat yang luas kemudian juga ada disparitas harga antara solar yang subsidi dan non subsidi sehingga banyak sekali pengguna yang beralih ke subsidi sehingga itu memperbesar konsumsi,” ujar Erwin usai menerima kunjungan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda, Senin (18/12).
Akibatnya kata dia, Pertamina beberapa kali melakukan penjadwalan untuk disalurkan ke SPBU. Langkah tersebut dilakukan secara bertahap.
“Sehingga kami juga perlu beberapa kali melakukan pengaturan terhadap penjadwalan ke SPBU untuk menjamin stok di SPBU dalam keadaan aman,” jelasnya.
Dia mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengurangi stok BBM. Bahkan distribusi terus dilakukan ke SPBU hanya saja penjadwalannya yang diperhadapkan dengan meningkatnya konsumen.
“Pada dasarnya kita sudah menyalurkan, kita tidak sama sekali mengurangi. Ketika kami melihat bahwasanya ada beberapa lembaga penyalur yang sudah habis kuotanya itu tetap kami salurkan artinya tidak kami hentikan penyalurannya,” bebernya.
Selain itu, Erwin mengatakan pihaknya juga telah meminta ke BPH Migas untuk memberikan penambahan kuota di Sulsel. “Jadi sambil proses sambil jalan itu kami juga minta tambahan kuota sehingga nanti di akhir tahun kelebihan kuotanya itu sudah bisa diakui,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, untuk Sulsel sebenarnya ada kenaikan 4,7 persen dari kuota Sulsel tahun ini sebanyak 667 ribu kiloliter (KL). Ini merupakan tertinggi di regional Sulawesi dengan rata-rata 2 persen.
“Jadi memang disini kita lihat pertumbuhan ekonomi di Sulsel itu sangat pesat . Kita ketahui bahwa banyak sekali hilirisasi yang ada investasi yang masuk sehingga berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi tadi,” paparnya.
“677 ribu kiloliter (KL) khusus Sulsel, iya sampai akhir tahun itu dan itu tertinggi 4,7 persen dibandingkan dengan rata-rata Sulawesi 2 persen,” tukasnya.
Terpisah, Pimpinan DPRD Sulsel memberikan warning kepada Pertamina Sulawesi agar masalah seperti ini tidak terulang lagi. Karena setiap menjelang akhir tahun, masyarakat selalu diperhadapkan dengan masalah yang serupa.
“Apa yang tadi kita komunikasikan dengan Pertamina Insya Allah itu berjalan dengan baik dan tentu apa yang terjadi kemarin Insya Allah kedepan itu bisa diperbaiki. Sehingga tidak terjadi lagi keresahan masyarakat terkait dengan BBM,” tegas Ketua DPRD Sulsel, Ina Kartika Sari.
Dia mengatakan, pihak Pertamina Sulawesi pun sudah menjelaskan kendalanya dan berupaya agar tidak terjadi masalah kelangkaan nanti di akhir tahun.
“Alhamdulillah tadi juga disampaikan oleh pak Erwin memang ada kendala sedikit yang terjadi di lapangan,” tandasnya.
“Hari ini kita diterima langsung eksekutif GM Pertamina Sulawesi, tentunya pertemuan ini tadi langsung dipimpin Bapak Pj Gubernur Sulsel terkait dengan ketersediaan BBM dan gas menghadapi Nataru. Dan Alhamdulillah Pertamina sendiri sudah membuat Satgas untuk memantau ketersediaan BBM dan gas LPG ini kedepannya terkhusus Nataru,” pungkasnya. (B/Fadli)