Terima WTP tetapi Sulsel Tetap Miskin, Pj Gubernur Bakal Ubah Pola Pemerintahan Lama

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menyinggung pola pemerintahan yang hanya berharap terima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) hingga penghargaan lainnnya tapi masyarakat masih tetap miskin.

Ini disampaikan Bahtiar saat memberikan sambutan di agenda Penyerahan Dipa dan TKD Tahun Anggaran 2024 di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (13/12/2023).

Baca juga:

Bentuk KIM, Diskominfo: Jadi Agen Informasi dan Promosi Longwis

“Saya tidak mau lagi kedepan daerah ini (Sulsel hanya) terima Dipa, setelah itu pertanggungjawaban setelah itu dapat wajar tanpa pengecualian (WTP),” jelas Bahtiar.

“Dikasi penghargaan ini penghargaan itu. Tetapi masyarakat Sulsel tetap miskin. Dari waktu ke waktu tidak berkembang daerah ini, kampung-kampung sepi,” sambungnya.

Bahtiar mengatakan akan mengubah pola pemerintahan yang lama. Dengan menginginkan adanya tata kelola pemerintahan yang lebih baik kedepan.

Baca juga:

Pj Gubernur Tegaskan Pemprov dan 24 Kepala Daerah di Sulsel Tegak Lurus Bersama Jokowi

“Saya kira tata kelola (harus lebih baik). Saya ada banyak disampaikan, benar-benar saya mendorong ini momentum di akhir tahun, kita menuju Sulsel baru, tidak bisa lagi kita menggunakan pola lama,” tukasnya.

Selain itu kata dia, membangun konsep ekonomi yang memiliki koneksitas dengan kawasan di Indonesia hingga pada tingkat luar negeri. Upaya ini guna mendorong perbaikan ekonomi di Sulsel.

“Kita harus mampu mengkoneksikan ekonomi Sulsel dengan ekonomi kawasan Indonesia namanya IKN. Kita harus mampu mengkoneksikan ekonomi Sulawesi Selatan dengan kawasan asia dan bahkan mampu mengoperasikan ekonomi Sulsel dengan dunia,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun di Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 8,70 persen, meningkat 0,04 persen poin terhadap September 2022 dan meningkat 0,07 persen poin terhadap Maret 2022.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 788,85 ribu orang, meningkat 6,5 ribu orang terhadap September 2022 dan meningkat 11,41 ribu orang terhadap Maret 2022. (C/Fadli)