MAKASSAR, INIKATA.co.id – Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku daftar alokasi transfer daerah (TKD) tahun anggaran 2024 di Sulsel alami kenaikan dari Rp52,77 triliun naik jadi Rp54,77 triliun dibandingkan tahun 2023.
Penyerahan DIPA dan TKD tahun anggaran 2024 ini diserahkan secara digital di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Rabu, (13/12/2023). Ini dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan Supendi, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
“Total yang kita salurkan Rp54,77 triliun, itu untuk pemerintah kabupaten kota dan provinsi Rp31 triliun lebih dan sisanya untuk 790 satker yang ada di Sulsel yang terdiri dari 44 kementrian/lembaga,” ucap Supendi.
Berdasarkan data yang diperoleh, khusus jumlah transfer ke daerah 2024 untuk Sulsel yakni Rp31,80 triliun, ada kenaikan 6,03 persen atau sama dengan Rp30 Triliun.
Rinciannya, DBH Rp1,01 Triliun (naik 2 persen atau 0,99 Triliun), DAU Tp20,1 Triliun (naik 9,12 persen atau Rp18,42 Triliun), DAK Fisik Rp2,72 Triliun (naik 10,95 persen atau 2,45 Triliun), Insentif Fiskal Rp0,15 Triliun (turun 64,22 persen atau 0,41 Triliun), hibah ke daerah Rp0,02 Triliun (turun 47,69 persen atau Rp0,04 Triliun) dan Dana Desa Rp2,02 Triliun (turun 1,65 persen atau Rp2,05 Triliun).
Sedangkan untuk Alokasi Belanja Pemerintah Pusat tahun 2024 yakni Rp22,97 Triliun mengalami penurunan 7,53 persen.
Rinciannya, belanja pegawai Rp9,29 Triliun (naik 8,06 persen), belanja barang Rp9,02 Triliun (turun Rp12,97 persen), belanja modal Rp4,58 Triliun (turun 20,99 persen), belanja bantuan sosial Rp0,08 Triliun (turun 2,79 persen).
“Untuk 700 satker se-Sulawesi Selatan dan juga alokasi dana transfer ke daerah untuk 25 daerah se-Sulawesi Selatan. Ini merupakan kelanjutan dari penyerahan yang dilaksanakan presiden di istana tanggal 29 November yang lalu,” jelasnya.
Supendi berharap kedepan segera dieksekusi karena uangnya sudah disiapkan di bulan ini dan akan dicairkan Januari 2034 mendatang. Setelah semua persyaratan terpenuhi.
“Sudah ada jadi persiapan-persiapan dilaksanakan di bulan Desember ini dan Januari sudah bisa dicairkan tentunya setelah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan,” terangnya.
“Mohon dukungannya semoga kita Dengan ikhtiar kita bisa memajukan Sulawesi Selatan dengan potensinya yang ada membuat masyarakat lebih makmur mengurangi kemiskinan kemudian juga stunting terkurung kemudian inflasi terkendali,” sambungnya.
Sementara Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan pihaknya bersama bupati dan walikota yang mengucapkan terimakasih kepada Kanwil Keuangan dan jajaran yang selama ini menjadi mitra untuk pengelolaan keuangan di Sulsel.
“Tahun depan inikan uangnya Rp54, 77 triliun itu besar sekali cuman uang itu kalau kita beli kerupuk banyak sekali tapi kalau kita beli (belanja) yang efektif untuk membangun daerah saya kira ini bisa jadi alat pengungkit untuk Sulsel,” imbuhnya.
Kucuran anggaran APBN atau uang negara ini kata dia, diharapkan tetap menjadi faktor utama untuk ekonomi Sulsel. Menurutnya, kekuatan dana ini harus dapat menggerakkan ekonomi.
“Benar tadi pak kanwil bilang ini harus bagaimana dicairkan cepat maka bergerak lah ekonomi di Sulsel. Karena disamping memperhatikan tentu tata kelola keuangan yang baik sesuai dengan prinsip risiko,” tukasnya.
“Oleh karenanya pemerintah dalam negeri juga sudah membuat aplikasi umum yang digunakan seluruh daerah, namanya SIPDRI jadi ini menjadi aplikasi bagaimana percepatan pengelolaan keuangan daerah dan Lebih Penting lagi uang itu harus fokus pada hal-hal yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya. (B/Fadli)