Inspektorat Dalami Kasus Video Call Seks Oknum Kades di Jeneponto: Terbukti, Kita Pecat

JENEPONTO, INIKATA.co.id – Kasus viralnya rekaman video call seks Mansur oknum Kepala Desa (Kades) Desa Balang Loe Tarowang, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto berbuntut panjang.

Inspektorat Kabupaten Jeneponto turun tangan menyelidiki kejadian yang menghebohkan publik tersebut. Jika nantinya terbukti oknum Kades tersebut dipastikan akan dipecat dari jabatannya.

“Kalau memang itu terbukti bahwa dia memang melakukan yang seperti itu, hal yang tidak senonoh, maka kita harus proses dan sesegera mungkin diberhentikan sebagai kepala desa,” kata Kepala Inspektorat Jeneponto, Maskur kepada wartawan, Rabu (29/11/2023).

Maskur mengaku bahwa apa yang dilakukan oleh Mansur dianggap sebagai sesuatu yang mempermalukan nama baik kabupaten Jeneponto.

“Karena ini adalah memalukan Kabupaten Jeneponto itu sendiri,” ucapnya.

Maskur menegaskan bahwa dalam waktu dekat dirinya akan memeriksa Kades Balang Loe Tarowang itu. Jika terbukti, Maskur memastikan bahwa pihaknya tak akan memberikan toleransi sekecil apapun.

“Dalam waktu yang tidak terlalu lama akan kita proses. Dan seharusnya memang hal-hal seperti itu tidak ada toleransi. Kita akan menyarankan kepada pimpinan untuk segera diberhentikan yang bersangkutan,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan sebuah video berdurasi 38 detik yang memperlihatkan pria paruh baya masturbasi sambil melakukan video call viral di media sosial. Usut punya usut pria paruh baya itu ternyata adalah seorang kades di Kabupaten Jeneponto bernama Mansur.

Belakangan terungkap bahwa ternyata pasangan video call sex oknum kepala desa itu adalah pria pelaku penipuan online. Pria itu menggunakan semacam aplikasi sehingga muncul video wanita saat melakukan panggilan video.

Mansur pun telah melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke polisi. Di hadapan polisi Mansur mengakui bahwa dalam video itu adalah dirinya.

Polisi Selidiki Kasus Penipuan Online

Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Supriadi Anwar mengatakan bahwa saat ini Mansur telah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dalam laporannya Mansur mengaku diperas oleh pelaku.

“Iya melapor (kemarin) karena dia merasa sudah mengirim uang, tapi dimintai lagi,” kata Supriadi, Selasa (28/11/2023) malam.

Dari hasil penyelidikan sementara, lanjut Supriadi, wanita yang menjadi pasangan video call sex oknum kepala desa itu ternyata adalah seorang pria. Pria itu pun diduga adalah pelaku penipuan online.

“Jadi ini sebenarnya penipuan online, atau kalau kita di Sulsel sebutnya Sobis,” ucapnya.

Ia menyebutkan, bahwa pelaku penipuan online itu berpura-pura menjadi wanita dan menggoda sang kepala desa dengan mengirimkan foto-foto seksi. Mansur pun tergoda hingga akhirnya melakukan panggilan video seks.

“Dugaannya pelaku memakai identitas wanita dan menggunakan suatu aplikasi sehingga saat melakukan video call seolah dia adalah wanita,” jelasnya.

Pelaku lalu merekam layar saat panggilan video seks itu berlangsung. Rekaman layar itulah yang kemudian digunakan pelaku untuk memeras sang kepala desa.

“Pelaku sempat menghubungi kepala desa ini dan meminta uang. Sempat dikirim Rp500 ribu. Belakangan minta lagi Rp4 juta dan Rp6 juta tapi sudah tidak digubris,” ungkapnya.