Pj Gubernur Sulsel Ingin Bangun SMK Khusus Budidaya Pisang, Anggarannya Rp17 Miliar

MAKASSAR, INIKATA.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan mendirikan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Holtikultura dengan konsentrasi budidaya pisang di Kabupaten Bone.

Anggaran pembangunannya tidak tanggung-tanggung, yakni Rp15 sampai Rp17 miliar.

Baca juga:

Tim Sulsel Juara I Senam Kreasi Piala Ibu Negara 2024

Rencananya, tahapan pembangunannya mulai dikerjakaran pada awal 2024 dan seluruh anggarannya bersumber dari APBD.

“Saya tidak mau kalah itu Prof Unhas. Saya tidak mau kalah. Maka sebelum prof lakukan itu, saya sudah buat skenario cadangan. Pak kadis pendidikan Iqbal ini sudah saya perintahkan, saya siapkan uang Rp15 miliar tahun depan bikin SMK Holtikultura spesifik pisang di Bone,” kata Bahtiar ketika sambutan Launching Berjuta Bibit Pisang Cavendish di Unhas, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya, sekolah vokasi untuk budidaya pisang ini akan jadi SMK pertama di Indonesia.

Baca juga:

Diundang ke Istana Negara, Danny Pomanto Bahas 4 Hal Ini

“Jadi saya tidak perlu sarjana untuk menghasilkan milyarder pisang. Cukup dengan SMK saja. Dua langkah saja. Prof harus menunggu empat tahun untuk jadi milyarder pisang. Saya cukup umur 19 tahun saja. Saya akan bikin SMK pertama di Indonesia, satu-satunya SMK Holtikultura spesifik pisang,” jelasnya.

Dia ingin SMK bisa berkompetisi dengan perguruan tinggi. Ini perlu didorong agar ada semangat mengembangkan budidaya pisang di Sulsel.

“Saya mau cari dosen Unhas yang Professor yang bisa jadi kepala sekolahnya. Dan saya bayar dia. Kita pun SMK harus bertanding sama kampus. Dengan kita bertanding seperti ini, bagus. Kita bertanding untuk kebaikan. Boleh nggak SMK mengalahkan kampus. Bisa. Di dunia ini sudah begitu,” tukasnya.

Di dunia kampus, kata Bahtiar lebih banyak fokus pada pengembangan penalaran. Ini berbeda dengan SMK berbasis vokasi yang lebih mendorong pada praktek di lapangan.

“Tidak harus orang ke kampus dulu baru jadi orang hebat. Karena sejatinya sekolah itu, kampus hanya tempat melatih penalaran saja. Hanya melatih kemampuan penalaran. Semakin banyak bacaannya, kemampuan nalarnya bagus. Itu kemampuan melatih penalaran,” paparnya.

“Dan kemampuan bernalar ini bagaimana diwujudkan untuk memperbaiki lingkungan alam dan mengubah untuk menjadi kemaslahatan dan kemanfaatan bagi umat manusia dan termasuk diri kita keluarga,” sambungnya.

Sementara Kadis Pendidikan Sulsel, Iqbal Andi Nadjamuddin membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan sekolah ini untuk mendorong program budidaya pisang.

“Kita rencana dalam mendukung ini salah satu itu untuk bisa memastikan pisang, akan dibangun sekolah khusus di Bone. Konsepnya sekolah vokasi,” imbuhnya.

Kata Iqbal, lahan untuk sekolah tersebut sudah disiapkan. Nantinya, akan dibangun ruang belajar hingga laboratorium.

“Tapi program studinya itu budidaya pisang. Jadi rencana nanti dibangun awal tahun. Lahan sudah disiapkan, ada kita bebaskan. Seperti yang disampaikan Rp15-17 miliar. Ada kelas, ruang praktik, laboratorium untuk kajian holtikultura nya, pembibitan, satu kompleks di sekolah,” pungkasnya. (B/Fadli)