MAKASSAR, INIKATA.co.id – Baliho para calon legislatif (Caleg) pemilu 2024 masih marak di terpajang di beberapa ruaa jalan di Kota Makassar. Baliho yang bertebaran tersebut bahkan dipasang dengan menempelkannya di pohon menggunakan paku dan kawat.
Pantauan di lokasi, baliho yang masih terpaaang itu mulai dari calon anggota DPRD Provinsi dan Kota, hingga calon presiden dan wakil presiden masih menghiasi jalan di kota Makassar.
Menanggapi hal tersebut, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut harusnya ada ketegasan dari Dinas lingkungan hidup (DLH) serta Satpol-PP Kota Makassar untuk menertibkan baliho tersebut.
“Iya. Seharusnya ada ketegasan DLH dan satpol PP dalam menangani baliho caleg,” kata Kabid Eksternal WALHI Sulsel Rahmat Kottir kepada Inikata, Selasa (14/11/2023).
Ia menjelaskan, paku dan kawat yang di pasang tersebut selain merusak pohon, juga merusak estetika kota Makassar.
“Selain merusak pohon, spanduk caleg itu merusak keindahan kota Makassar,” bebernya.
Rahmat menjelaskan, paku yang berkarat dapat membuat pohon keropos sehingga akan rapuh dan mudah tumbang .
“Paku itu kan berkarat yah, jadi pohon itu bisa keropos dan jika itu terjadi yakin saja pohon akan rapuh dan bisa mencelakai orang ketika tumbang,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pohon yang ditanam di pinggir jalan tersebut untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mengurangi polusi udara
“di lain sisi pohon ini sengaja ditanam di pinggir jalan kota Makassar agar terjadi keseimbangan lingkungan, juga untuk mengurangi polusi udara,” imbuhnya.
Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat agar tidak memilih caleg yang spanduknya merusak lingkungan.
“Jadi pesan kami kepada masyarakat agar tidak memilih caleg yang spanduknya merusak lingkungan dengan memaku pohon,” pungkasnya (C/Awal)