MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin ternyata diam-diam sudah mengurus rencana pembangunan stadion untuk beskem PSM dengan lahan yang disiapkan 20 hektar.
Ia mengatakan dari jauh sebenarnya sudah amati masalah PSM, sebelum dilantik jadi Pj Gubernur Sulsel. Kemudian setelah menjabat, polemik stadion itu memang jadi pengetahuan umum seluruh Indonesia.
“Jadi saya kira ini bukan pengetahuan dan aspirasi masyarakat Sulsel saja. Itu pengetahuan dari masyarakat bola. Bahwa ada sebuah klub besar di Indonesia Timur yang namanya PSM. Yang tidak memiliki stadion,” jelas Bahtiar saat melepas tim PSM berlaga di putaran kedua liga 1 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (1/11/2023) malam.
Setelah dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel, ia mengaku langsung tancap gas tapi bekerja dalam senyap dengan membangun koordinasi dengan bawahannya.
“Jadi saya terus terang, jujur, begitu menjadi Gubernur Sulsel, stadion untuk PSM jadi salah satu atensi saya. Tapi saya bekerja dalam senyap. Saya ini de’na issengi mabbicara gempung. Maccarita ki lompo matu’ de’ na jaji. Na cawa-cawai ki rakya’e (saya ini tidak tahuka bicara sombong, cerita sombonhgka nanti baru tidak jadi ji.. naketawaika wargayya),” terangnya.
Bahkan, ia mengatakan sudah beberapa kali menyuruh bawahannya beberapa kali bangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan pembangunan stadion tersebut. Kendati begitu ia tak menyebut secara detail termasuk lokasinya.
“Tapi boleh kita cek. Begitu saya jadi Gubenur, Pak Zainuddun Amali, kebetulan sahabat saya juga. Beliau telfon saya. Memikirkan pekerjaan saya sebagai Gubernur di bidang keolahragaan. Beliau justru yang pikirkan.
“Jadi tanggal 15 September, boleh di cek dokumennya. Di Kementerian PUPR, di Kementerian Dalam Negeri. Beliau saya tugaskan secara khusus. Pak Asisten I dan Pak Firda itu hari Kepala Kesbang. Karena beliau sudah bertanya ini malam. Terpaksa kita ungkapkan. Sekaligus kita minta dukungan dan dorongannya beliau,” sambungnya.
Saat ini, kata dia prosesnya masih berlangsung sehingga diharapkan ada dukungan dan sinergitas yang positif dengan warga Makassar dan Sulsel pada umumnya.
“Jadi sudah ada jejak-jejak, proses yang sedang berlangsung. Soal lahan sudah kita selesaikan. Diminta 10 hektare, saya kasih 20 hektare. Bukanji tanahku, tanahnya ji negara,” imbuhnya.
Kata Bahtiar, rencana pembangunan stadion untuk markas PSM ini bukan semata-mata karena keinginan pribadi tapi bentuk tanggungjawab atas tuntutan besar dari masyarakat.
“Ini memang kewajiban kita. Ini bukan soal karena beliau ada di sini. Ini memang haknya rakyat mendapatkan pelayanan dari pemerintahan. Nah, ini sedang kami upayakan. Dan saya tidak mau bicara banyak soal ini. Karena proses sedang berlangsung,” tandas Bahtiar.
Ia berharap agar keinginan bersama ini dimudahkan dalam setiap urusannya sehingga tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini punya beskem tersendiri.
“Mudah-mudahan ada jalan keluar. Dan melampaui harapan kita dan cita-cita. Ini sedang berlangsung. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluarnya. Apa yang menjadi impian yang selama ini dicita-citakan,” ujarnya.
“Saya sendiri sebagai masyarakat Sulsel. Juga sebagai pecinta dan pengagung PSM. Bagi saya, PSM ini tidak sekadar nama klub. PSM ini mengandung nilai. Jadi ketika menyebut PSM Makassar, tappa menre’ sumanga’e,” pungkasnya. (C/Fadli)