INIKATA.co.id – Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa saat ini 53 staf mereka tewas dalam serangan udara Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober.
”Dipastikan bahwa 53 kolega kami di Gaza tewas sejak 7 Oktober,” kata UNRWA di platform X seperti dilansir dari Antara.
Hingga kini pasukan Israel terus membombardir warga Palestina di Jalur Gaza.
”Orang-orang ini mendedikasikan hidupnya untuk komunitas mereka. Seorang kolega meninggal saat mengumpulkan roti. Dia meninggalkan enam anak,” papar UNRWA.
UNRWA mengaku sangat terpukul dengan penderitaan yang masih berlangsung dan tidak dapat diungkapkan.
Sementara itu, Sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara dekat Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada Jumat (27/10) malam.
Menurut Al-Aqsa TV, saat ini belum ada informasi mengenai korban jiwa akibat serangan udara Israel itu. Stasiun televisi yang berafiliasi kepada kelompok perlawanan Hamas itu menyebutkan serangan udara itu juga membidik kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah.
”Baku tembak terjadi antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan Israel di sejumlah wilayah Gaza utara,” lapor Al-Aqsa TV.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengungkapkan para pejuang tengah bertempur melawan invasi darat Israel di Beit Hanoun di Gaza utara dan sebelah timur kamp al-Bureij. Kelompok Palestina lain yang berbasis di Gaza, Jihad Islam, juga menyatakan para pejuangnya tengah menangkal usaha-usaha yang dilakukan pasukan Israel untuk merangsek maju masuk Gaza.
Sudah lebih dari 8.700 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat melawan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat bombardemen udara besar-besaran dan blokade total Israel. (JawaPos/Inikata)