Inspektorat Sulsel Usut Dugaan Penyelewengan Dana BOS, Buntut Kepsek SMA 17 Didemo Siswanya

MAKASSAR,INIKATA.co.id – Inspektorat Sulawesi Selatan menindaklanjuti indikasi penyalahgunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) buntut dari kepsek SMAN 17 Makassar yang di demo siswanya beberapa waktu lalu.

Kepala Inspektorat Sulsel, Marwan Mansyur tak menampik soal indikasi dugaan penyalahgunaan dana BOS. Dia menyebut kasus ini sementara dikembangkan.

Baca juga:

Minimalisir Dampak Banjir di Makassar, BBWS Pompengan Jeneberang Fokus Normalisasi Kanal dan Sungai

“Nah itu nanti pengembangannya. Kalau misalnya nanti ada indikasi ke situ (penyalahgunaan dana BOS), kita pasti (usut),” kata Marwan saat ditemui di Kantor DPRD Sulsel, Selasa (24/10/2023).

Ia mengatakan dari hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat dan tim yang dibentuk dari Disdik Sulsel ini akan ditindaklanjuti dan dilaporkan ke Pj Gubernur Sulsel.

“Nanti dilaporkan ke Pak (Pj) Gubernur. Artinya nanti, dari hasil penelusuran, penelitian dari tim. Tentunya nanti langkah-langkah dari fakta-fakta akan dilaporkan dan dikembangkan,” jelasnya.

Baca juga:

LPJ Tahun 2023 Belum Rampung, Dana BOS Tahap I Ratusan SD di Luwu Belum Cair 

“Itu sementara jalan timnya, belum ada hasilnya. Itu tadi, ada permintaan dari Disdik, kami bentuk tim,” sambungnya.

Menurutnya, pelaksanaan investigasi siswa SMAN 17 Makassar demo Kepseknya ini masih paling lama dua minggu, kendati begitu, dia tidak bisa pastikan kapan dapat dirampungkan.

“Paling lama dua minggu. Kan biasa kita memeriksa tergantung dari objek pemeriksaannya. Kalau misalnya perlu untuk meneliti beberapa data atau memeriksa saksi-saksi, tentunya butuh waktu. Jadi saya nda bisa tentukan berapa hari, berapa lama (pemeriksaan),” tandas Marwan.

Selain itu, Marwan bilang soal laporan terkait kepemimpinan Kepsek SMAN 17 Makassar yang dianggap otoriter pun masih tengah dilakukan investigasi.

“Kalau itu kan nantilah pengembangannya. Kan definisi otoriter itu nanti kita lihat sejauh mana tindakan kepala sekolah. Sesuai atau tidak sesuai dengan yang semestinya,” tukasnya.

“Artinya sikap-sikap itu nanti kita lihat. Apakah memang tindakan kepala sekolah itu berlebihan. Atau bisa saja kan dia dalam rangka melaksanakan manajemennya sebagai kepala sekolah. Ya, mungkin terlalu apa, terlalu keras atau bagaimana,” sambungnya.

Sebelumnya, meski hasil investigasi belum ditampungkan, Kadis Pendidikan Sulsel, Iqbal Andi Nadjamuddin memberikan bocoran dugaan motif murid demo kepseknya.

“Ada mungkin pengelolaan pengelolaan disitu seperti dana bosnya, supaya lebih ada luas pemeriksaan secara spesifik,” ungkap Iqbal.

Kendati begitu, ia mengatakan belum bisa spekulasi terlalu jauh karena saat ini Investigasi penyebab aksi demonstrasi tersebut masih dilakukan.

“Tidak bisa kita minta karena belum rampung, nanti kita tahu kalau sudah rampung dari timnya,” imbuhnya.

“Sejak dua hari kalau tidak salah, bukan istilah staf kita tarik dulu karena kebiasaan begitu yang terjadi waktu yang pernah terjadi, itu disampaikan ke kepala bidang SMA, setelah selesai pemeriksaan dan ditunggu keputusan dari hasil laporan (pemeriksaan) itu,” sambung dia.

Sedangkan Kepsek yang didemo siswanya itu, kata dia sudah dinonaktifkan dan ditarik di kantor dinas pendidikan agar tidak ada intervensi saat investigasi berjalan.

“Sekarang saya tarik dulu kepala sekolah ke Disdik Sulsel, supaya kelihatan tidak (ada intervensi),” jelasnya. (B/Fadli)