MAKASSAR, INIKATA.co.id – Setelah beberapa bulan lamanya musim kemarau, Senin (23/10/2023) curah hujan mengguyur Kota Makassar. Berdasarkan data yang dihimpun, hujan turun di sekitaran jalan Urip Sumoharjo, Jalan Langgau hingga Jalan Alauddin.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar IV menyebut curah hujan ini menandai bahwa Sulsel telah masuk masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
“Hujan hari ini merupakan salah satu tanda juga bahwa kita sudah berada di musim transisi, peralihan ke musim hujan, iya ini sudah transisi ke musim hujan,” kata Prakiraan BMKG Makassar IV, Agus.
Ia mengatakan curah hujan ini memang sudah di prakirakan sebelumnya karena ada potensi hujan dibeberapa wilayah Sulsel, sebagian besar wilayah Sulsel termasuk Makassar.
“Jadi untuk esok hari di prakirakan akan kembali normal lagi prakiraannya besok itu cuman daerah Luwu Utara yang berpotensi hujan dan Toraja,” imbuhnya.
Dia menerangkan hujan turun akibat faktor kondisi atmosfernya memang labil atau tidak stabil sehingga awan-awan yang bertumbuh itu lebih cepat terbentuk.
“Awan-awan konfektif yang biasa kita sebut comolonimbus, nah awan itu yang menghasilkan hujan sedang hingga lebat dapat disertai kilat dan angin kencang secara tiba-tiba,” terangnya.
Kendati begitu, ia mengatakan setelah ini musim kemarau kembali normal karena di bulan ini berdasarkan perkiraan BMKG, Kota Makassar belum masuk musim hujan.
“Jadi besok kembali panas lagi, karena memang peralihan itu bukan berarti hujan terus-menerus juga dan di perkirakan memang awal November baru malai masuk musim hujan di wilayah kota Makassar dan sebagian besar wilayah Sulsel,” paparnya.
“Sampai akhir Oktober masih cerah, karena memang beberapa hari yang lalu yang berpotensi hujan itu di tanggal 18, 19, 22, 23 memang ada potensi hujan di Makassar dan memang sempat meleset beberapa hari karena kita memang dari segi modal seharusnya hujan tetapi ada faktor pengganggu di atmosfer yang tidak bisa kita identifikasi, jadi sempat itu mendung-mendung tapi tidak hujan,” tambahnya.
Olehnya itu, Agus mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan antisipasi musim kekeringan ini seperti potensi terjadinya kebakaran seperti yang sudah terjadi di beberapa kabupaten kota lainnya.
“Kalau Maslah itu lebih bijak penggunaan bahan seperti air, kelistrikan juga lebih diperhatikan kalau tidak digunakan di cabut, karena untuk dari segi cuacanya sih kita pastinya berdampak ke kekeringan nah itu kita sarankan bijak penggunaan airnya,” pungkasnya. (C/Fadli)