MAKASSAR, INIKATA.co.id – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengusulkan perpanjangan landasan Bandara Watampone dan pengembangan Pelabuhan Pattiro Bajo menjadi pelabuhan logistik di Kabupaten Bone.
“Kami mengusulkan perpanjangan landasan Bandara Watampone menjadi minimal 2.500 meter. Kemudian pengembangan pelabuhan logistik/barang/kontainer di Pattiro Bajo, juga di Kabupaten Bone,” kata Bahtiar, Jumat (6/10/2023).
Hal ini, kata dia, dimaksudkan untuk membuka isolasi Pantai Timur Sulsel sekaligus mengatasi ketimpangan pembangunan Pantai Timur (Teluk Bone) dibandingkan Pantai Barat Sulsel (Selat Makassar), yang telah berlangsung puluhan tahun tanpa ada upaya progresif untuk melakukan perubahan signifikan.
“Biaya logistik dari wilayah Pantai Timur Sulsel menggunakan truk-truk menapaki gunung-gunung terjal sangat mahal, dan tidak akan mungkin dilalui kontainer karena butuh investasi jalan yang terlalu besar,” ujarnya.
Padahal menurut Bahtiar, potensi alam dan laut di Teluk Bone ibarat raksasa ekonomi yang tidur pulas puluhan tahun. Hanya saja, saat ini tak ada satupun pelabuhan kontainer/barang/logistik yang besar di sepanjang Teluk Bone.
“Akibatnya, barang-barang produksi dan hasil bumi dari Pantai Timur Sulsel yang dibawa ke Pantai Barat Sulsel (Selat Makassar) menjadi tidak kompetitif. Kalah bersaing dengan produk dan hasil bumi yang sama dari wilayah Pantai Barat Sulsel,” jelasnya.
Dampak lainnya, lanjut Bahtiar, jalan-jalan cepat rusak. Inflasi akibat tranportasi sangat tinggi (rata-rata di atas 16 persen bahkan lebih 20 persen). Ketimpangan yang dibiarkan puluhan tahun ini juga mengakibatkan kemiskinan bertambah, stunting dan gizi buruk meningkat.
“Pemprov Sulsel dan Pemkab Bone mendukung sepenuhnya apabila Menteri Perhubungan melaksanakan perpanjangan Bandara Watampone minimal 2.500 meter, dan mengembangkan Pelabuhan Pattiro menjadi pelabuhan kontainer/barang/logistik pertama di wilayah Pantai Timur Sulsel,” ucapnya.
Menurut Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu, jika ini terwujudkan pada tahun 2024 mendatang, maka ekonomi wilayah Teluk Bone akan meningkat tajam, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Sulsel dan pertumbuhan nasional.
“Teluk Bone akan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Sulsel, yang selama ini hanya mengandalkan kawasan ekonomi Makassar dan Kota Parepare. Sejatinya, pembangunan kawasan ekonomi Teluk Bone yang dimulai dengan pengembangan bandara dan pelabuhan ini adalah bentuk revolusi mental dan perubahan pola pikir, juga paradigma pembangunan wilayah Teluk Bone sebagai Kawasan Ekonomi Baru dan masa depan Indonesia,” pungkasnya. (*)