MAKASSAR, INIKATA.co.id – Jumlah persentase masyarakat miskin di Sulsel per Maret 2023 berada di angka 8,70 persen (data BPS). Hal ini menjadi perhatian serius Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Secara blak-blakan, Bahtiar mengatakan salah satu faktor yang membuat masyarakat Sulsel miskin adalah akibat kebijakan pemerintah yang kemungkinan tidak tepat sasaran.
“Satu lagi, namanya faktor struktural. Ini di luar kendali masyarakat, karena kebijakan yang membuat dia miskin. Misalnya kebijakan di bidang pertanahan, dimana setelah Indonesia merdeka semua tanah-tanah ini diserahkan ke negara, kemudian diserahkan kepada siapa yang menggarap terkahir, lalu diatur oleh keputusan gubernur,” kata Bahtiar di Hotel Four Point, Makassar, Kamis (5/10/2023).
“Terus ada yang menjadi aset-aset negara. Rakyat sendiri ada yang dari dulu tidak punya tanah, anak cucunya kemungkinan miskin,” sambungnya.
Adapun cara mengentaskan kemiskinan tersebut, kata dia, adalah melalui kepemilikan hak lahan dan mendorong kualitas pendidikan.
“Nah cara mengentaskan kemiskinan itu salah satunya ke pendidikan, merubah pola pikir. Pendidikan itu tidak harus formal, bisa pola pikir pergaulan, pengalaman,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Bahtiar, pemerintah juga harus memastikan agar penghasilan masyarakat masuk dalam kategori mencukupi kebutuhan hidup di segala sektor.
“Masyarakat harus bertambah penghasilannya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, tapi menurut saya di sektor perikanan harus banyak rumpon (rumah ikan), itu bisa gunakan dana desa, padat karya. Kita nanti simulasikan. Makanya nanti saya undang ahli perikanan dan kontruksi bagaimana merealisasikan gagasan saya ini di Sulsel,” tuturnya.
“Kedua, di daratan petani tetap saja tanam jagung, padi, ubi. Tidak dilarang. Nah menurut saya karena masih ada lahan yang luas, daripada terlantar mending ditanami saja. Pertanyaannya tanam apa yang murah dan mudah dikerjakan masyarakat, dipilihlah pisang untuk budidayakan menggunakan teknologi dari hulu sampai ke hilirnya karena diproduksi massal,” sambungnya.
Lebih jauh Bahtiar menjelaskan, mengentaskan kemiskinan merupakan program nasional, sehingga wajib ditekankan. Apalagi, di Sulsel jumlahnya masih cukup banyak.
“Hasilnya apa sih pemerintahan ini? \Kan ujungnya rakyat. Tapi ternyata kemiskinan hari ini masih 8 persen, stunting masih 27 persen, tingkat pendidikan masih ada 2 juta yang masih SD, SMP 1 juta lebih,” sebutnya.
“Bagaimana kita atasi semua itu, termasuk soal inflasi dan gizi buruk? Kata kunci semua itu memang kemiskinan. Nah apa obatnya kemiskinan? Obatnya adalah memberi pendapatan. Sebab. orang miskin itu karena dia tidak punya pendapatan,” pungkasnya. (B/Fadli)